News

Kasus Brigadir J Masih Gelap, Polri Gelar Uji Balistik untuk Pastikan Jarak Tembak

Polri melakukan uji balistik di rumah dinas Kadiv Propam, Kompleks Polri, Duren Tiga, Jaksel, Senin (1/8/2022). Uji balistik untuk memastikan jarak tembak dan sebaran pengenaan dalam kontak senjata antara Brigadir Yosua alias Brigadir J dengan Bharada E pada 8 Juli 2022 yang lalu.

Penanganan perkara tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo ini masih gelap karena Timsus Polri maupun Bareskrim belum mampu menetapkan tersangka. Namun, Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo menegaskan, pelaksanaan uji balistik ini untuk memastikan kembali penyebab kematian Brigadir J di rumah jenderal Polri untuk membuat terang perkara.

“Pendalam yang dilakukan di TKP pada hari ini yaitu untuk untuk mengetahui, pertama adalah sudut tembakan, kedua jarak tembakan, kemudian ketiga sebaran pengenaan,” ungkap.

Dedi melanjutkan, laporan dari Pusat Laboratorium (Puslabfor) dan Inafis (Automatic Finger Print Identification System) hasil olah TKP mengonfirmasi ada dua senjata api jenis Glock 17 dan HS 16 dalam kontak senjata tersebut. Laporan tersebut masih terus didalami.

“Ya ini didalami terus oleh Labfor kemudian juga hadir Inafis kemudian hadir juga kedokteran forensik dan penyidik. Setelah pendalaman ini Pak Dirtipidum (Brigjen Pol Andi Rian) akan melakukan langkah-langkah berikutnya,” tegas Dedi.

Dedi enggan membeberkan hasil dari pendalaman uji balistik yang dilakukan tim terhitung yang digelar sejak pukul 10.00 WIB. Dia hanya menyebutkan pengungkapan kasus kematian Brigdir J bakal disampaikan secara komprehensif.

Kegiatan uji balistik dihadiri oleh beberapa pejabat kepolisian Mabes Polri. Selain Dedi Prasetyo, turut hadir Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Agus Andrianto, Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Pol Andi Rian, Kepala Biro (Karo) Multimedia, Gatot Repli Handoko, hingga Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Nurul Azizah.

Uji balistik selain melibatkan tim dari Inafis dan kedokteran forensik, turut melibatkan penyidik gabungan dari Polda Metro dan Bareskrim Polri. Selain itu, Timsus Polri.

Sebelumnya tim kuasa hukum Birgadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyampaikan hasil autopsi ulang didapati luka tembak di bagian belakang kepala tembus ke hidung Brigadir J. “Tembakan itu bukan dari depan, tapi dari belakang,” kata Kamaruddin.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button