News

Kapolda Metro Jelaskan Maksud Pelukan ke Irjen Ferdy Sambo

Kamis, 14 Jul 2022 – 18:54 WIB

Irjen Sambo propam polri birgadir j - inilah.com

Tangkapan layar Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo (kiri) menangis dan memeluk Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran. Foto: Istimewa

Kapolda Metro Jaya, Muhammad Fadil Imran mengungkap makna sebuah pelukan kepada Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol Ferdy Sambo. Video pelukan kedua Jenderal bintang dua Polri itu viral sejak Kamis (14/7/2022) pagi.

Menurut Fadil pelukan tersebut tak lebih dari sekadar bentuk dukungan kepada rekan sesama profesinya di Kepolisian, atas tragedi penembakan yang menewaskan Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat di kediaman Ferdy Sambo, Jumat pekan lalu.

“Saya memberikan support pada adik saya Sambo agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja,” ujar Fadil di Jakarta.

Dari video yang beredar, terlihat Fadil yang memasuki ruangan langsung mendapat sambutan dari Ferdy Sambo. Selepas saling berjabat tangan, baik Fadil dan Ferdy lalu berpelukan.

Tak begitu jelas apa yang disampaikan Fadil kepada Kadiv Propam Polri tersebut. Hanya saja sekilas, Ferdy Sambo tambak menangis sembari Fadil menepuk punggungnya.

Selepas lama berpelukan, Fadil juga memberi kecupan pada kening Ferdy Sambo sebagai tanda sayang kepada sosok yang ia anggap sebagai adik asuh.

Sebelumnya, nama Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mendapat banyak sorotan usai tragedi polisi tembak polisi yang berlangsung di kediamannya di Kompleks Polri Duren Tiga Jakarta Selatan.

Ulah kejadian tersebut, kepolisian Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias J meninggal dunia setelah beradu koboy dengan sesama anggota Polri, Bharada E. Setidaknya itu hasil laporan dari Polri.

Penjelasan Polisi, aksi baku tembak itu dipicu saat Brigadir J memasuki ruang pribadi istri Ferdy Sambo, yakni Putri Sambo hingga terjadi pelecehan dan pengancaman menggunakan senjata api.

Karena panik, Putri Sambo berteriak hingga mengundang Bharada E mendatangi sumber suara tersebut. Saat hendak mendekat, Brigadir J melepaskan tembakan ke arah Bharada E hingga terjadi aksi saling tembak.

Brigadir J tewas di tempat kejadian usai mendapatkan beberapa kali tembakan dari Bharada E.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim gabungan yang dipimpin Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono untuk mengusut kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Tim gabungan terdiri dari unsur internal dan eksternal.

Sigit menyatakan tim ini dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, dibantu oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Komjen Agung Budi Maryoto, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto, Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri dan Asisten Kapolri bidang SDM Irjen Wahyu Widada, serta unsur Divisi Propam Polri, Biro Provos dan Paminal. Sedangkan dari pihak eksternal, Polri menggandeng Kompolnas.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button