Hangout

Kampanyekan Peran Penting Keluarga, FFI Abadikan 100 Sosok Inspiratif

Sabtu, 26 Nov 2022 – 10:45 WIB

Frisian Flag Indonesia (FFI) meluncurkan buku “100 Sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga” di Rumah Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2022). Peluncuran tersebut merupakan rangkaian kampanye dari 100 tahun kehadirannya di Indonesia. Dokumentasi: Inilah.com/Aan Afriangga

Peluncuran buku yang mengabadikan 100 sosok dengan kisah inspiratif, berjudul 100 Sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga di Rumah Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2022), menjadi penutup dari rangkaian kampanye ‘Pahlawan Kemajuan Keluarga’ yang diinisiasi Frisian Flag Indonesia (FFI), yang merayakan 100 tahun kehadirannya di Indonesia.

Andrew F. Saputro selaku Corporate Affairs Director Frisian Flag Indonesia memaparkan, satu entitas paling kecil di masyarakat bernama keluarga namun keberadaannya begitu penting terhadap individu, menjadi latar belakang mengapa diadakannya kampanye tersebut.

Keluarga, kata Andrew, merupakan sosok yang bergerak dan mampu mendorong setiap individu menuju ke arah yang progresif dan berkemajuan.

“Dalam satu keluarga ini, ada sosok yang bisa mendorong ke arah yang maju. Punya mindset yang progresif. Alhasil, gimana (dalam 100 tahun ini) dibuat saja sebuah kampanye yang mengapresiasi para sosok pahlawan, yang dengan caranya masing-masing, bisa membawa keluarganya untuk maju dan kuat bersama?” ujarnya.

Sosiolog Imam Prasodjo juga menyampaikan, keluarga merupakan garda terdepan dalam membentuk individu yang punya kemajuan positif. Nilai-nilai yang dianut, melekat, dan tertanam oleh setiap keluarga, nantinya berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya individu dalam suatu masyarakat.

“Oleh karena itu, kekuatan keluarga, terutama di tingkat bawah, menengah, yang berjejaring satu dengan yang lain (antar anggota keluarga), menjadi kunci,” tegas Imam.

Imam juga menyampaikan, pada kampanye yang memfokuskan peran penting keluarga ini terhadap tumbuh kembang individu, sebuah keluarga seharusnya mengedepankan tiga nilai.

Pertama, bagaimana sebuah keluarga membangun kejujuran antar sesama anggotanya. Sebab, katanya, belakangan ini amat sulit ditemui seseorang yang punya integritas yang dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Jadi kebayangkan kita hidup di sebuah keluarga yang Ayahnya tukang bohong, Ibunya tukang bohong dan semuanya tukang bohong? Jadi tidak ada nilai-nilai yang dijadikan pijakan dalam keluarga itu,” ucapnya.

Kedua, tanggung jawab. Menurut Imam, sebuah keluarga yang tak mengedepankan nilai tersebut bagaikan sekelompok manusia yang tak memiliki satu kesatuan dalam berperilaku.

Sementara yang ketiga, bersikap adil. Kata Imam, bagaimana suatu keluarga itu berhubungan dengan masyarakat, atau dengan sesama anggota keluarga, mampu mengajari individu tersebut (anggota keluarga) untuk bersikap adil dalam berperilaku sehari-hari.

“Jadi, jujur, tanggung jawab, dan adil, merupakan pondasi dasarnya,” kata Sosiolog yang saat ini mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (Fisip UI) ini.

Sementara itu, Host program Kick Andy, Andy Flores Noya juga menyampaikan pandangannya soal cerita-cerita inspiratif yang tercantum buku “100 Sosok Pahlawan Kemajuan Keluarga” itu. Ia menyebut, keluarga yang berasal dari pedesaan begitu memegang nilai-nilai positif seperti gotong royong, yang seharusnya ditiru oleh keluarga yang tinggal di perkotaan.

“Meski mereka orang-orang desa, jangan dikucilkan. Justru kita orang-orang kota harus belajar dari orang-orang desa tentang nilai (keluarga). Karena aku menemukan di sana, semangat gotong royongnya itu masih besar,” kata Andy.

Melalui peluncuran buku ini, yang mendokumentasikan 100 sosok inspiratif, FFI berharap apabila berbagai nilai tersebut dimiliki oleh setiap keluarga, khususnya oleh masyarakat Indonesia. Agar kelak, setiap keluarga maupun individu atau anggota keluarga dapat lebih siap menghadapi berbagai kerentanan dan tantangan perubahan yang terjadi di masa depan.

Back to top button