Hangout

Kaget Pengeluaran untuk Gojek Capai Ratusan Juta, Pakar Ingatkan Pentingnya Budgeting Bulanan

Jumat, 04 Nov 2022 – 16:37 WIB

Pengeluaran untuk Gojek

Financial Planner/ Ghita Arga. Tangkapan layar dari YouTube Inilah.com

Belakangan masyarakat heboh ketika melihat pengeluaran saat menggunakan aplikasi gojek dalam setahun. Salah satunya adalah aktris Amanda Manopo. Aktris tersebut memamerkan pengeluaran penggunaan gojek untuk order makanan hingga Rp253 juta. Nominal yang sangat besar, dan Amanda Manopo tidak menyangka angkanya mencapai ratusan juta.

Tidak hanya itu, banyak juga masyarakat yang menampilkan pengeluaran menggunakan gojek lewat akun media sosial. Jumlahnya beragam, ada yang wajar. Misalnya dalam setahun hanya Rp 4 juta, Rp 8 juta, Rp 2 juta, dan lainnya.

Ada yang mencapai puluhan juta, mulai dari Rp 16 juta, Rp 35 juta, Rp 70 juta, dan masih banyak lagi.

Kemudahan yang didapat dari aplikasi gojek seakan membuat masyarakat terlena. Apa yang Anda inginkan bisa dicari lewat aplikasi tersebut asalkan ada uangnya. Kebutuhan sehari-hari yang tidak sedikit, bisa dicari lewat aplikasi gojek dan tanpa terasa membuat pengeluaran Anda menjadi membengkak. Hal ini akan membuat Anda boncos jika tidak ada perencaan keuangan yang matang.

Ternyata, tidak sedikit masyarakat yang mengaku merasa tidak sadar dan terasa seperti tidak mengeluarkan uang lewat aplikasi digital yang terus menerus digunakan setiap hari.

Alih-alih mengaku menjadi sebuah kebutuhan, begitu dilihat rekapitulasi selama setahun dengan menggunakan aplikasi gojek, masyarakat mengaku justru banyak menggunakan untuk jajan makanan, kopi hingga minuman kekinian.

Perencana keuangan, Ghita Argasasmita menjelaskan, menggunakan aplikasi sebagai dompet digital memang saat ini sangat dibutuhkan. Tetapi, ada baiknya, merencakanan pengeluaran dalam setiap bulan harus dilakukan. Hal tersebut dinamakan budgeting per bulan. Pengeluaran dalam sebulan pada dasarnya bisa terukur dengan baik.

“Fitur itu sebenarnya berguna, buat kita jadi aware apa yang kita keluarkan. Seringkali orang akan harus ketampar dulu sama kenyataan baru sadar (pengeluaran banyak),” kata Ghita Argasasmita kepada Inilah.com, ditulis di Jakarta, Jumat (04/11/2022).

Masih menurut Ghita, masyarakat bisa mencetak data pengeluaran tersebut lalu melakukan evaluasi. Apa saja pengeluaran yang menjadi prioritas utama atau hanya sekedar hiburan semata.

“Nah coba deh setiap bulan sekarang cek penggunaannya, diprint terus dicek mana sih pengeluaran prioritas seperti (transport, makanan yang memang pokok),” tambahnya.

Kemudian, Anda juga bisa menghitung mana yang sekunder atau untuk hiburan. Misalnya membeli kopi kekinian, jajan boba, martabak, dan lainnya. Mana yang lebih banyak digunakan. Ini bisa dilihat dan menjadi evaluasi untuk ke depan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button