News

Jumlah Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Simpang Siur, Kemungkinan Data Ganda

Hingga saat ini jumlah korban jiwa tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang masih simpang siur. Ini terjadi kemungkinan adanya potensi data ganda yang tercatat di setiap rumah sakit.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyampaikan update data terbaru bahwa korban tragedi Kanjuruhan Malang sudah mencapai 174 orang. Jumlah tersebut berdasarkan data yang tercatat di BPBD Provinsi Jawa Timur

“Menurut data yang terhimpun BPBD Provinsi Jawa Timur hingga pukul 10.30 tadi memang demikian,” kata Emil, Minggu (2/10/2022).

BPBD mencatat delapan rumah sakit rujukan para korban meninggal dan luka-luka di antaranya RSUD Kanjuruhan, RS Wafa Husada, RSB Hasta Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Dr. Saiful Anwar, RSUD Gondang Legi, RSUD Mitra Delima dan RSU Wajak Husada.

Untuk korban terdiri 174 meninggal dunia, 11 orang luka berat, dan 298 orang mengalami luka ringan.

Sementara itu Dinas Kesehatan Kota Malang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mencatat 131 korban meninggal dunia. Data tersebut tercatat hingga pukul 14.53 WIB.

Selain korban meninggal dunia, terdapat juga 253 orang mengalami luka ringan dan 31 orang luka berat. Para korban luka-luka masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Kota Malang dan Kabupaten Malang.

Menanggapi hal ini, Emil menilai adanya kemungkinan potensi data ganda dalam rekapitulasi data BPBD Jatim. Ini disebabkan terdapatnya korban jiwa yang belum teridentifikasi dan kemungkinan direkapitulasi secara ganda dari sumber-sumber data yang berbeda.

Saat mendatangi RS Wafa Husada, Emil menemukan lebih dari 100 orang yang dibawa ke RS tersebut beberapa waktu setelah kejadian dan 58 di antaranya meninggal dunia.

Dari 58 korban jiwa, sekitar 15 korban harus dibawa ke RSUD Saiful Anwar Malang, karena tidak dapat diidentifikasi identitasnya.

“Di RSSA akan dilakukan identifikasi bersama tim DVI (Disaster Victim Identification) Mabes Polri,” kata Emil, Minggu (2/10/2022).

Dirinya berharap angka korban jiwa bisa lebih rendah dari rekapitulasi BPBD seiring dengan dimutakhirkannya data.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button