News

Jokowi Tak Mau Keseringan Bahas Kasus Brigadir J

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah terlalu sering menyinggung kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J), dan enggan memberi komentar lagi dalam perkara yang menyeret eks Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo itu. Dia meminta wartawan mengejar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memastikan perkembangan penanganan perkara pembunuhan berencana terhadap anggota Polri itu.

Hal itu dikatakan Jokowi ketika bertemu dengan para pimpinan lembaga tinggi negara di Istana Negara, Jakarta, Jumat, (12/8/2022), selama 2,5 jam membahas isu ekonomi secara nasional dan global. “Tanyakan ke Kapolri. Saya sudah keseringan menyampaikan mengenai hal itu. Tanyakan ke Kapolri, karena sudah jelas semuanya,” kata Kepala Negara.

Jokowi sudah berkali-kali meminta Kapolri Sigit untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan tersebut secara transparan dan apa adanya. Terakhir Jokowi mengulangi penegasan tersebut saat berkunjung ke Wakatobi, Mempawah, Kalbar, Selasa (9/8/2022) yang lalu. “Tanyakan ke Kapolri karena sudah jelas semuanya. Tanyakan ke Kapolri,” ujar dia.

Kapolri Sigit telah mengumumkan tiga tersangka baru perkara pembunuhan Brigadir J yakni, Ferdy Sambo, Bripka Ricky Rizal dan seorang sipil, Kuat Maruf, pada malam setelah Presiden Jokowi mengulangi penegasannya di Mempawah itu. Pengumuman tersangka didahului dengan upaya penggeledahan di tiga rumah terkait perkara Brigadir J.

Dalam konferensi pers, Kapolri Sigit mengungkapkan, Ferdy Sambo menginstruksikan pembunuhan yang dilaksanakan oleh tersangka Bharada Richard Eliezer (Bharada E) dan Ricky Rizal. Selepas diperiksa perdana sebagai tersangka di Mako Brimob, Kamis (11/8/2022), Ferdy Sambo mengaku membunuh Brigadir J lantaran mendengar laporan istri, Putri Candrawathi (PC), yang merasa harkat dan martabatnya diganggu sang ajudan saat di Magelang.

Perkara ini belum terang. Ada keraguan Bharada E melakukan penembakan pertama terhadap Brigadir J. Belakangan muncul video perjalanan rombongan PC dengan korban dari Magelang hingga Jakarta, pada 8 Juli 2022, yang merekam momen-momen akhir hidup Brigadir J, yang mengundang pertanyaan mengapa PC masih mau berada dalam satu rombongan dengan Brigadir J untuk menempuh perjalanan dari Magelang-Jakarta, jika sempat mengalami pelecehan.

Back to top button