Market

Jokowi Setop Ekspor Bauksit Tahun Ini, WTO Silahkan Gugat

Tak main-main, Presiden Joko Widodo (Jokowi) serius menghentikan ekspor bahan mentah atau raw material. Awalnya nikel disusul bauksit. Demi nilai tambah bagi negara, serta serapan tenaga kerja.

Meski harus menghadapi gugatan dari organisasi perdagangan dunia (World Trade Organization), Jokowi tak surut langkah sedikitpun. “Saya sudah perintah lagi bauksit tahun ini stop, biar digugat lagi. Bauksit stop, tahun depan stop lagi tembaga atau timahnya biar digugat lagi. Enggak apa-apa digugatin terus. Belum tentu kita kalah, tapi belum tentu juga kita menang. Tapi keberanian itu harus kita lakukan,” ujar Jokowi dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke 46 Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, Jawa Tengah, Jumat (11/3/2022).

Beratus tahun silam, kata mantan Wali Kota Solo ini, Indonesia selalu mengekspor bahan mentah. Padahal ekspor bahan mentah justru merugikan Indonesia, karena tidak memberikan nilai tambah apa pun. Kini, kebijakan Jokowi mulai kelihatan hasilnya. Industri hilir di Tanah Air maju pesat.

Pada 2021, Indonesia mulai mengekspor bahan setengah jadi dan jadi. Untuk ekspor nikel, nilainya melompat dari  Rp20 triliun pada 2014, menjadi US$20,8 miliar atau Rp300 triliun. “itu baru satu komoditas yang namanya nikel. Padahal kita memiliki bauksit untuk alumina, tembaga, timah, emas, dan komoditas-komoditas perkebunan dan pertanian. Betapa kalau ini satu persatu kita memiliki keberanian untuk bilang stop munculnya angka-angka yang tadi saya sampaikan,” ujarnya.

Selain itu, kata Jokowi, penghentian ekspor bahan mentah juga akan menciptakan lapangan kerja baru. Negara juga berpotensi mendapat sumber-sumber penerimaan yang lebih besar dari pajak.“Yang kedua, Bu Menkeu bisa pungut pajaknya. PPh-nya ambil, PPN-nya ambil lebih gede, bea ekspor, PNBP dapat semuanya,” ujarnya.

Apabila kebijakan itu terus dilakukan dan diperluas ke jenis komoditas lain, maka investasi di dalam negeri akan naik signifikan. Jokowi yakin, barang seperti lithium baterai, IV baterai, kendaraan listrik, sodium ion, semikonduktor akan bisa diproduksi di dalam negeri. Sekali lagi Jokowi menekankan bahwa Indonesia tak gentar meski terus diancam bakal digugat di WTO. “Ya tadi ditakut-takuti terus. Tak gugat di WTO, tak gugat di WTO. Gugat lah,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button