News

Jokowi Instruksikan Kebut Ekosistem Baterai Listrik di Bantaeng Sulawesi Selatan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (31/5/2023) menggelar rapat terbatas (ratas) dengan para menteri kabinet dengan agenda pembahasan kendaraan listrik. Dalam rapat itu, Jokowi menginstruksikan agar para menteri dapat mempercepat pengembangan ekosistem baterai listrik terintegrasi di Bantaeng, Sulawesi Selatan.

Salah satu menteri yang hadir dalam ratas di Istana Merdeka itu adalah Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Pada rapat terbatas itu, Bahlil mengungkapkan mengenai perkembangan investasi yang dapat mendukung pengembangan ekosistem baterai listrik, berkat suntikan investasi dari Inggris.

Mungkin anda suka

“Alhamdulillah tadi arahannya (Presiden) kita akan melakukan percepatan karena investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy, akan memakai tenaga angin di Sulawesi di Bantaeng,” ungkap Bahli di Jakarta melalui keterangannya (31/5/2023).

Investasi ini, disebut datang dari konsorsium Inggris yang menggandeng sejumlah perusahaan internasional dan perusahaan Aneka Tambang alias Antam. Dengan angka yang fantastis, investasi tersebut akan digunakan untuk benar-benar membangun ekosistem dari tambangnya hingga ke sel baterai yang digunakan untuk mobil listrik.

“Investasi kurang lebih sekitar 9 billion USD dalam rencana. Kalau bisa kita percepat, kita lakukan. Ini investasi pembangunan ekosistem baterai mobil dari tambang sampai battery cell,” ungkap mantan politikus dari Partai Golkar itu.

Selain aspek percepatan realisasi ekosistem industri baterai listrik terintegrasi, Presiden RI juga menginstruksikan kepada para menteri untuk segera menyelesaikan dari sisi administrasinya agar sesuai dengan perundang-undangan.

Bahlil yang menambahkan, Jokowi menargetkan urusan administrasi bahkan hingga groundbreaking di Bantaeng harus selesai di bulan September 2023.

Jika sesuai rencana, pabrik baterai kendaraan listrik di Bantaeng ini dapat menghasilkan produksi sel baterai sekitar 20 gigawatt hour di tahap pertamanya. Dengan target utama pasanya adalah melayani permintaan dalam negeri dan bila memungkinkan maka baterai-baterai tersebut juga ditargetkan untuk diekspor.

Selain di Bantaeng, Pemerintah RI memang sudah menetapkan empat wilayah lain di Indonesia untuk menjadi pusat pabrik baterai kendaraan listrik. Dari mulai Kabupaten Morowali di Sulawesi Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah di Maluku Utara, Kabupaten Konawe, dan Pomalaa di Sulawesi Tenggara.

Back to top button