Market

Jokowi Gegabah Putuskan Kenaikan BBM Subsidi, Recovery Ekonomi Butuh 5 Tahun

Kalau jadi Presiden Jokowi memutuskan kenaikan harga BBM pada pekan depan, dikhawatirkan melahirkan inflasi tinggi dan melonjaknya pengangguran. Indonesia bisa menyusul negara lain masuk fase stagflasi.

Tak main-main, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyebut peluang Indonesia mengalami stagflasi. Yang berarti pertumbuhan ekonomi kontet dan angka pengangguran naik signifikan. Biasanya diikuti inflasi tinggi.

“Jika inflasi menembus angka yang terlalu tinggi, dan serapan tenaga kerja terganggu, Indonesia bisa menyusul negara lain yang masuk fase stagflasi. Imbas-nya bisa 3-5 tahun recovery terganggu akibat daya beli yang turun tajam,” papar Bhima kepada Inilah.com, Jakarta, Jumat (19/8/2022).

Sepanjang Januari ke Juli 2022, lanjut Bhima, serapan subsidi energi baru Rp88,7 triliun, berdasarkan data APBN Kita. Sementara APBN sedang surplus Rp106,1 triliun atau 0,57% dari PDB diperiode Juli. Artinya, pemerintah juga menikmati kenaikan harga minyak mentah untuk dorong penerimaan negara. Kenapa surplus tadi tidak diprioritaskan untuk tambal subsidi energi? Jangan ada indikasi, pemerintah tidak mau pangkas secara signifikan anggaran yang tidak urgen dan korbankan subsidi energi.

“Win-win solution-nya, pemerintah bisa lakukan revisi aturan untuk hentikan kebocoran Solar subsidi yang dinikmati industri skala besar. Misalnya, pertambangan dan perkebunan besar,” ungkapnya.

Dengan ditutupnya kebocoran Solar, kata Bhima, pemerintah bisa hemat pengeluaran subsidi. Karena, 93 persen konsumsi Solar adalah jenis subsidi. Atur dulu kebocoran Solar subsidi di truk yang mengangkut hasil tambang dan sawit, daripada melakukan kenaikan harga dan pembatasan untuk jenis Pertalite.

Saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanudin secara virtual, Jumat (19/8/2022) Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut B Panjaitan memastikan bahwa Presiden Jokowi akan mengumumkan kenaikan harga BBM pada pekan depan.

Dia pun meminta masyarakat untuk bersiap-siap kalau nantinya pemerintah jadi menaikkan harga BBM subsidi yakni Pertalite dan Solar. Alasannya ya itu tadi, subsidi BBM bengkak Rp350 triliun menjadi Rp502 triliun.

“Nanti mungkin minggu depan Pak Presiden akan umumkan mengenai apa dan bagaimana mengenai kenaikan harga ini,” papar Menko Luhut.

Back to top button