Market

Jokowi Cabut Larangan Ekspor CPO, Pengusaha Janji Sediakan Migor Murah

Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka keran ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) diapresiasi industri sawit nasional.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joko Supriyono menyambut baik dan mengapresiasi keputusan tersebut. Pilihan Presiden Jokowi dinilai tepat dalam menjamin keberlanjutan industri minyak sawit nasional. “Semoga perdagangan minyak sawit dan turunannya bergairah kembali baik domestik maupun ekspor,” ujar Joko, Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Menurut Joko, para mitra dagang di Eropa, India dan Pakistan memberikan respons positif dan mengucapkan terima kasih atas keputusan Presiden Jokowi, mencabut larangan ekspor CPO. Dalam hal ini, Gapki terus mendukung kebijakan dan program pemerintah Indonesia dalam menyediakan migor curah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. “Gapki terus bekerja keras agar industri sawit yang memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia terus dapat ditingkatkan,” kata Joko.

Sebelumnya, Jokowi mengumumkan pembukaan ekspor minyak goreng, minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) serta produk turunannya mulai Senin (23/5/2022). “Berdasarkan pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit baik petani, pekerja, dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022,” kata Jokowi dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Kamis (18/5/2022).

Jokowi menjelaskan, pemerintah terus melakukan pemantauan sekaligus mendorong berbagai langkah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng bagi masyarakat, sejak larangan ekspor diberlakukan bulan lalu.

Menurut mantan Wali Kota solo ini, kebutuhan nasional untuk minyak goreng curah sekira 194 ribu ton per bulan, tetapi pada Maret sebelum larangan ekspor diberlakukan, pasokan yang ada di pasar domestik hanya mencapai 64,5 ribu ton. “Alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah… setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April pasokan kita mencapai 211 ribu ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan kita,” katanya.

Jokowi mengakui telah terjadi penurunan harga rata-rata nasional minyak goreng curah menjadi Rp17.200 hingga Rp17.600 per liter. Turun dari sekitar Rp19.800 per liter sebelum pelarangan ekspor diberlakukan.

Jokowi menegaskan, penambahan pasokan dan penurunan harga tersebut merupakan buah usaha bersama pemerintah, BUMN dan juga kalangan swasta. “Walaupun memang ada beberapa daerah yang saya tahu harga minyak gorengnya masih relatif tinggi. Tapi saya meyakini dalam beberapa minggu ke depan harga minyak goreng curah akan semakin terjangkau menuju harga yang kita tentukan karena ketersediaannya semakin melimpah,” ujar Jokowi. [ikh]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button