Market

Jelang 80 Tahun, Bakrie Grup Banting Setir ke Bisnis Elektrifikasi dan Energi Hijau

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mempercepat transisi bisnis ke pengembangan elektrifikasi dan transisi energi hijau. Salah satunya industri kendaraan listrik.

Strategi baru dari perusahaan tersebut sesungguhnya merupakan langkah lanjutan, amplifikasi dan pengembangan bisnis. Sebelumnya, BNBR lebih mengandalkan bidang industri manufaktur dan infrastruktur sebagai pilar utamanya.

“Tahun 2020 dan 2021 diakui memang bukan tahun gampang, tapi kami optimistis tahun depan bisa melangkah lebih baik percaya diri dan bertransformasi,” kata Direktur Utama PT Bakrie & Brothers Tbk, Anindya Novyan Bakrie saat paparan umum perseroan secara virtual, dikutip Antara, Jakarta, Jumat (10/12/2021).

Dikatakan, perusahaan perlu untuk terus bertransformasi, mengingat dunia sudah berubah total ketika perubahan iklim, digitalisasi, dan pandemi terjadi. Saat ini, dunia masih berada dalam krisis, dan baru mau memulai upaya pemulihan ekonomi.

Transformasi yang kali ini dijalani perusahaan, katanya, menjadi langkah penting bagi perusahaan untuk menyiasati dan mengubah situasi krisis ini menjadi peluang dan kesempatan untuk berkembang.

Anindya mengatakan, pada usia menjelang 80 tahun, Bakrie Group telah bertransformasi dari bisnis perdagangan umum menjadi manufaktur pipa baja, kemudian berkembang melalui agribisnis, pertambangan dan industri energi hingga menangani proyek-proyek infrastruktur nasional. “Kita perkuat basis manufaktur sambil memulai bisnis baru. Kini saatnya kita masuk elektrifikasi dan energi terbarukan,” katanya.

Mengenai kinerja keuangan, dia mengatakan, tekanan ekonomi akibat pandemi menjadikan 2021 sebagai tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan, terlihat pendapatan turun hingga 21 persen menjadi Rp1,57 triliun pada kuartal III-2021 dari periode yang sama 2020 sebesar Rp1,979 triliun.

Pada kuartal III-2021, perusahaan mencatatkan EBITDA positif sebesar Rp78 miliar yang naik signifikan jika dibandingkan periode yang sama pada 2020 sebesar Rp17 miliar. “Hal ini menunjukkan upaya positif dan resiliensi perseroan dalam melakukan efisiensi dan pengawasan biaya yang berakibat baik untuk kinerja perusahaan,” katanya.

Perusahaan juga berhasil menurunkan rugi bersih dibanding periode yang sama pada 2020 sebesar Rp240 miliar, menjadi Rp45 miliar di kuartal III-2021.

Adapun total aset BNBR juga mengalami peningkatan dari Rp13,99 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp15,12 triliun pada kuartal III-2021. Nilai aset yang meningkat pada sembilan bulan pertama 2021, dampak dari kenaikan investasi jangka pendek dan piutang usaha pihak ketiga.

 

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Iwan Purwantono

Mati dengan kenangan, bukan mimpi
Back to top button