Hangout

Papua dan Jawa Barat Termasuk 5 Provinsi dengan Penderita Kaki Gajah Tertinggi

Jumlah penderita penyakit filariasis atau kaki gajah kronis di Indonesia, sebanyak 8.635 orang. Dan, Jawa Barat termasuk 5 provinsi yang jumlah penderitanya cukup tinggi.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Imran Pambudi menyatakan, Indonesia memiliki kasus kronis filariasis atau kaki gajah sebanyak 8.635 orang. Dan, sebanyak 36 juta dari 120 juta orang mengalami kecacatan di dunia. “Masih ada 5 provinsi dengan kasus yang tinggi, di antaranya Aceh, Jawa Barat, NTT, Papua dan Papua Barat,” katanya saat temu media expert, di Ruang Kaca Kemenkes, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023).

Sementara itu, untuk di Indonesia, dr. Imran membeberkan ada 236 kabupaten atau kota di 28 provinsi yang mengalami endemis Filariasis. Menurutnya, angka tersebut masih cukup banyak dan saat ini kemenkes sedang melakukan penilaian terhadap 183 kabupaten atau kota eliminasi filariasis. Adapun provinsi Papua menduduki kasus paling tinggi.

“Jadi memang paling tinggi ada di Papua, dan kami juga tahu bahwa papua sekarang mekar menjadi beberapa provinsi, Ini adalah tugas kita untuk bisa mengawal program kesehatan disana,” tambah dr. Imran.

Lebih lanjut, ia menjelaskan strategi penanggulangan penyakit filariasis ini dengan memberikan obat pencegahan massal dan penatalaksanaan kasus filariasis. Dalam pemberian obat tersebut, pihaknya akan memberikan satu kali setahun selama 5 tahun berturut-turut.

“Sasarannya adalah semua penduduk usia 2-70 tahun di daerah endemis ya, untuk tata laksana kita harus pastikan adanya paket perawatan minimum di fasilitas kesehatan,” jelasnya.

Sebagai informasi, penyakit filariasis atau kaki gajah adalah penyakit yang disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan oleh nyamuk. Cacing itu berada di saluran getah bening, terutama di daerah pangkal paha dan ketiak serta saluran getah bening lainnya. Nantinya, saluran getah bening tersebut dapat mengalami keruskan dan timbul peradangan

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button