Hangout

Jangan Sembarangan, Berikut 5 Tips Memilih Mainan untuk Anak

Sabtu, 21 Jan 2023 – 21:27 WIB

mainan anak

Mungkin anda suka

Jangan asal pilih, orang tua harus perhatikan mainan yang terbaik untuk anak. (Dokumentasi: Istockphoto).

Penting bagi orang tua untuk melatih motorik anak, salah satunya adalah dengan mainan. Karena itu, penting bagi orang tua untuk menperhatikan aspek keselamatan, keamanan dan kesehatan dalam memilih mainan anak.

Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak, dr Bernie Endyarni Medise, Sp.A(K) menjelaskan dengan bermain, anak dapat melakukan aktivitas yang dapat menyenangkan hati, sangat penting bagi perkembangan anak, baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial.

Adapun tips untuk memilih mainan anak sebagai berikut:

1. Memiliki Standar SNI

“Mainan anak yang aman adalah sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Mainan untuk anak dibawah usia 3 tahun seharusnya tidak memiliki bagian kecil yang dapat menyebabkan risiko tertelan, tersedak, dan aspirasi pada anak,” paparnya saat temu media IDAI, Jakarta, Sabtu (21/01/2023).

2. Berikan Mainan Sesuai Umur

Orang tua sebaiknya memberikan maian anak sesuai dengan kategori umur anak. Untuk anak balita, berikan mainan khusus bagi anak balita yang dirancang untuk merangsang berbagai kemampuan dasarnya.

Jika anak berusia 3 sampai 6 tahun, anak sudah mulai tertarik untuk bereksplorasi sehingga permainan yang memancing minat petualangan mereka akan sangat mendukung.

“Hal ini dapat kita gunakan juga sebagai sarana untuk mendorong rasa percaya diri anak sehingga mereka tidak ragu untuk mengeksplorasi hal baru,” tambahnya.

Pada usia prasekolah yang dibutuhkan anak adalah jenis permainan yang dapat mengembangkan rasa kerja sama dan kemampuan sosialisasi mereka.

“Sedangkan jika anak memasuki usia sekolah, permainan yang cocok untuk anak-anak kita adalah permainan yang memiliki kemampuan untuk merangsang kemampuan peran, ketangkasan, dan kreativitas pada anak,” paparnya.

Pada usia remaja dimulai 10 hingga 18 tahun. terjadi peningkatan kecepatan daya pikiran, memori spasial, kemampuan perencanaan, penyelesaian masalah, kemampuan untuk mengerti pikiran orang lain, dan perbaikan regulasi emosi.

3. Memiliki Fungsi

Mainan anak yang memiliki fungsi tentu akan berguna bagi motorik anak. Suatu mainan diharapkan dapat memberikan berbagai variasi mainan sehingga stimulasi yang didapat anak juga lebih beragam dan dapat melatih problem solving, seperti permainan puzzle dan balok bersusun.

4 Membantu Mengenal Bentuk

Banyak permainan maka akan melatih otak untuk berpikir. Permainan dapat mengasah otak untuk menyusun strategi, meningkatkan memori dan mengenalkan kata baru.

“Selain itu, membantu melatih konsep-konsep dasar seperti mengenal bentuk, warna, besaran, juga melatih motor halus dan juga melatih koordinasi mata dan tangan dengan baik,” tambahnya.

5. Melatih Kemampuan Sosial

Jika anak ada berada pada usia sekolah sangat penting untuk melakukan permainan yang sapat meningkatkan kemampuan sosial anak. Misalnya adalah Role playing dengan set permainan. Permainan ini membantu anak untuk mencoba berbagai macam peran, mengembangkan bahasa, bercerita, dan kemampuan sosial.

“Sebagai contoh saat di Taman Kanak-kanak, anak laki-laki menjadi bersemangat untuk bermain dengan action figure dan anak perempuan lebih suka dengan boneka dan menjadikannya aktor dalam dunia mereka sendiri,” ujarnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button