Market

Proyek Infrastruktur Mulai Bangkit, SMGR Bukukan Laba Bersih Rp829 Miliar

Selasa, 06 Sep 2022 – 21:39 WIB

Infrastruktur Mulai Bangkit, SMGR Bukukan Laba Bersih Rp829 Miliar

Berkah infrastruktur untuk Semen Indonesia.

Seiring derasnya proyek infrastruktur, laba bersih PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencapai Rp828,7 miliar di paruh pertama 2022. Naik 4,4 persen ketimbang semester I-2021 yang mencapai Rp794,12 miliar.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, tantangan ekonomi yang cukup berat tak membuat emiten bersandi SMGR ini, menyerah. Justru kerja keras memberikan hasil positif. Di mana, kinerja positif berkontribusi terhadap pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta efisiensi beban usaha dan beban keuangan.

“Permintaan pasar semen domestik mengalami penurunan sepanjang semester I 2022 karena dampak libur Lebaran setelah jeda dua tahun selama pandemi dan pergeseran prioritas belanja masyarakat untuk liburan dan konsumsi lainnya daripada untuk properti dan renovasi,” kata Vita, Jakarta, Selasa (6/9/2022).

Vita mengatakan, strategi yang diterapkan perseroan membuat SIG mampu mempertahankan EBITDA sebesar Rp3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat 0,4 persen menjadi 22,3 persen.

“Kinerja positif yang dicapai SIG di tengah berbagai tantangan berat tahun ini, dan dengan kondisi permintaan semen nasional mengalami kontraksi, SIG masih berhasil meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8 persen,” ujar Vita.

Resiliensi, kata dia, tak hanya dari capaian bisnis, namun juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing Perseroan. Hal ini dilakukan melalui berbagai program untuk mendukung penurunan emisi karbon dan pembangunan berkelanjutan, serta capaian sertifikat green label untuk produk-produk yang dihasilkan SIG.

“Fokus SIG pada Industry Greenification dan Sustainability Initiative membantu Perseroan mencapai target-target keberlanjutan seperti penurunan clinker factor untuk menurunkan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan energi alternatif,” tegas dia.

Dari sisi marjin laba bersih, mengalami peningkatan 0,3 persen menjadi 5,2 persen dibandingkan tahun lalu. Namun, pendapatan perseroan turun menjadi Rp15,8 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp16,2 triliun. Penurunan juga terjadi pada beban penjualan yang susut menjadi Rp1,26 triliun dari sebelumnya Rp1,3 triliun.

Beban umum dan administrasi juga turun menjadi Rp 1,2 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp 1,35 triliun. Pun demikian dengan beban keuangan juga susut menjadi Rp 662,5 miliar dari periode sama tahun 2021, sebesar Rp 870 miliar.

Back to top button