News

Debat Capres Saling Adu Argumen Bukan Serang Personal, kalau Saling Memuji Namanya Musyawarah


Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) kembali menyatakan acara debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) merupakan ajang saling beradu argumen terkait dengan isu yang dibahas.

Mungkin anda suka

Ketika ada tudingan Anies menyerang personal, kata Juru Bicara (Jubir) Timnas AMIN Billy David Nerotumilena, hal itu yang perlu dipertanyakan.

“Debat itu orang berargumentasi, adu data, saling membantah, dan mengkritisi. Kalau saling memuji, itu namanya bukan debat, melainkan musyawarah,” kata Billy David Nerotumilena di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Menurut dia, saat ini kubu pasangan Capres-Cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus menarasikan bahwa Capres nomor urut 1 Anies tidak sopan karena menyerang Prabowo ketika pelaksanaan debat.

Billy juga mempertanyakan ketika acara debat harus menggunakan sopan santun, padahal esensi debat merupakan saling menguatkan argumentasi masing-masing. Maka, menjadi bias ketika harus dibenturkan antara debat dan kesopanan.

“Itu masih bias antara terminologi dan esensi debat dengan norma kesopanan. Kalau tidak mau saling adu argumentasi, namanya curhat. Ketika dipertanyakan etika saat debat kepada orang tua, di peraturannya pun tidak mengatur itu,” tuturnya.

Ketika debat pilpres ini tidak diperbolehkan untuk mendebat orang lebih tua, menurut dia, akan sangat hambar. Padahal, ini merupakan ajang pembuktian kepada masyarakat siapa yang kayak memimpin negara dengan jumlah penduduk besar.

Pada acara debat, kata Billy, tidak ada senioritas mana yang lebih tua dan muda, semua sama dapat menyampaikan dan itu harus bersumber dari data dan fakta yang ada.

“Capres yang muda dilarang mendebat yang lebih tua, itu ‘kan nuansa di militer, nuansa senioritas. Itu penilaian yang bias,” katanya.

Tema debat ketiga yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Jakarta, Minggu (7/1), meliputi pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
 

Back to top button