Tuesday, 02 July 2024

Jadi Sumber Energi Pabrik Senjata, Kolombia Hentikan Kirim Batu Bara ke Israel

Jadi Sumber Energi Pabrik Senjata, Kolombia Hentikan Kirim Batu Bara ke Israel


Pemerintah Kolombia akan menghentikan ekspor batu bara ke Israel karena perang Gaza. Keputusan itu dilakukan karena batu bara digunakan oleh Israel sebagai sumber energi untuk membuat senjata dan produk militer lainnya.

Presiden Kolombia Gustavo Petro mengatakan negaranya, yang dilaporkan sebagai pemasok batu bara terbesar Israel, akan menangguhkan ekspor sumber bahan bakar ke Israel atas serangannya di Jalur Gaza. Petro, seorang sayap kiri, memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel pada bulan Mei dan mengecam keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, dia mengatakan ekspor batu bara akan dihentikan sampai genosida dihentikan, mengacu pada warga Palestina yang tewas dalam perang Israel. Israel membantah tuduhan bahwa perangnya melanggar Konvensi Genosida internasional.

Tindakan tersebut akan mulai berlaku dalam lima hari, berdasarkan keputusan pemerintah Kolombia. “Kolombia percaya bahwa operasi militer terhadap rakyat Palestina merupakan pelanggaran terhadap norma hukum internasional,” kata dokumen itu.

Menurut American Journal of Transportation, Kolombia adalah pemasok batu bara terbesar ke Israel, mewakili lebih dari separuh impornya. Negara ini mengirimkan 56,7 juta metrik ton batu bara ke luar negeri tahun lalu, termasuk tiga juta ton ke Israel, atau sekitar 5,4 persen dari total ekspor, menurut data pemerintah.

Israel mengandalkan batu bara untuk 20 persen pembangkit listriknya, namun diperkirakan akan turun menjadi tiga persen, dan Israel mempunyai sumber batu bara lain, kata jurnal itu. Asosiasi pertambangan swasta Kolombia mengatakan larangan tersebut akan melanggar perjanjian internasional dan membahayakan kepercayaan pasar dan investasi asing. Kolombia adalah produsen batu bara terbesar kelima di dunia, dengan Drummond dan Glencore sebagai salah satu penambang terbesarnya. 

Pendukung Berat Palestina

Sebelumnya Gustavo Petro juga telah memerintahkan pembukaan kedutaan besar di kota Ramallah, Palestina. “Presiden Petro telah memberikan perintah agar kami membuka kedutaan Kolombia di Ramallah, perwakilan Kolombia di Ramallah, itu adalah langkah selanjutnya yang akan kami ambil,” kata Menteri Luar Negeri Luis Gilberto Murillo.

Murillo menambahkan dia yakin akan lebih banyak negara yang segera mendukung pengakuan negara Palestina di hadapan PBB, upaya yang telah didukung Kolombia. Pada awal bulan ini, Petro, yang telah memanggil pulang duta besar Kolombia dari Tel Aviv, mengatakan ia akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel atas tindakannya di Gaza. Kedutaan ditutup pada 3 Mei.

Petro mengecam keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan meminta untuk bergabung dalam kasus Afrika Selatan yang menuduh Israel melakukan genosida di Mahkamah Internasional.