Hangout

Jadi Pemegang Saham Terbesar, Elon Musk Siap Ubah Twitter

Setelah mengakuisisi saham mayoritas Twitter, Elon Musk bersiap ‘merombak’ sistem perusahaan berlogo burung biru tersebut.

Musk mengusulkan perubahan sistem berlangganan layanan premium yaitu Twitter Blue.

Manusia terkaya di dunia itu menyarankan perubahan harga berlangganan, melarang adanya iklan, serta mengharapkan opsi pembayaran menggunakan aset kripto dogecoin.

Dikutip dari Reuters, Minggu, Twitter Blue diluncurkan pada Juni 2021 dan merupakan layanan berlangganan pertama dari Twitter yang menawarkan akses eksklusif.

Layanan ini baru tersedia di Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.

Pemilik 9,2 persen saham di Twitter itu menyarankan agar biaya berlangganan untuk Twitter Blue dipatok dengan harga lebih rendah dari 2,99 dolar AS atau setara Rp43000.

Di samping itu, Musk juga menyarankan agar pengguna layanan berlangganan bisa memiliki tanda otentikasi khusus sehingga membedakan pengguna premium dan pengguna tak berbayar.

Ia juga menyampaikan agar iklan bisa dihapuskan dari akun pengguna berlangganan sehingga pengalaman eksklusif bisa dirasakan lebih oleh pemilik akun.

Terakhir, Musk mengusulkan agar Twitter Blue bisa dibayar dengan aset kripto dogecoin. Bahkan ia meminta pendapat pengguna Twitter lainnya untuk mendukung usulan terakhirnya itu.

Sebenarnya Twitter sudah mengizinkan peredaran aset kripto melalui layanannya seperti pemberian tip kepada kreator konten hingga menyiapkan diri untuk mendukung otentikasi NFT (Non Fungible Token).

Namun terhadap sederet usulan sang pemegang saham mayoritas ini, Twitter belum berkomentar.

Musk membeli penguasaan 9,2 persen saham Twitter pada hari Senin (4/4/2022). Berdasarkan harga penutupan Twitter pada Jumat (1/4/2022), saham disebut bernilai US$2,89 miliar atau sekitar Rp41,44 triliun. Pembelian saham tersebut menobatkan Musk menjadi pemilik saham terbesar Twitter dari pihak luar.

Sebelumnya, Musk sempat melempar kritik ke Twitter lantaran merasa kebebasan berekspresinya dibatasi oleh platform tersebut. Sempat berniat membuat aplikasi tandingan, Musk akhirnya membeli saham mayoritas di Twiiter agar bisa mempengaruhi kebijakan perusahaan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ivan Setyadhi

Dreamer, Chelsea Garis Biru, Nakama, Family Man, Bismillah Untuk Semuanya, Alhamdulillah Atas Segalanya
Back to top button