Arena

ITDC Klarifikasi Soal Anjing Mati Sebelum World Superbike

Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Mandalika, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengklarifikasi atas temuan anjing yang mati di sekitar kawasan The Mandalika sebelum ajang World Superbike pekan lalu.

Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro mengatakan penanganan anjing liar di dalam kawasan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip animal welfare.

“Terkait isu anjing liar, kami pastikan tidak pernah mengeluarkan kebijakan penanganan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Termasuk penanganan anjing di kawasan Sirkuit yang wajib kami lakukan demi kelancaran dan keselamatan pebalap serta memenuhi regulasi penyelenggaraan event balap,” kata Bram dalam keterangan persnya, Kamis (25/11/2021).

Dia mengatakan, pihaknya memastikan tidak ada anjing yang lolos masuk sampai sirkuit karena sudah ada pagar pembatas yang rapat disekitar sirkuit.

Bram menjelaskan, ITDC menghormati kesejahteraan binatang dengan membuat Mandalika Dog Shelter. Tiga tahun lalu, tersedia shelter seluas 4.000 meter persegi untuk menerima anjing liar yang selanjutnya dapat diadopsi oleh pencinta anjing. Shelter ini beroperasi dengan menggandeng komunitas pecinta anjing dan di bawah pengawasan dokter hewan yang dikontrak ITDC.

Soal anjing liar di kawasan Sirkuit Mandalika, Bram mengatakan, perusahaan pengelola KEK Pariwisata Mandalika menerapkan prinsip pengembangan pariwisata berkelanjutan dengan menghormati hak masyarakat dan menjaga lingkungan sekitar.

“Termasuk penanganan anjing di kawasan sirkuit yang wajib kami lakukan demi kelancaran dan keselamatan pembalap, serta memenuhi regulasi penyelenggaraan event balap,” katanya.

Sebelumnya, warga Dusun Ebunut, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, melaporkan temuan sejumlah anjing liar mati mendadak. Desa Ebunut adalah satu-satunya desa di tengah kawasan Sirkuit Mandalika. Mereka menduga anjing-anjing itu diracun karena tubuhnya membengkak.

Back to top button