Pihak Istana mengaku mendapat sejumlah surat kaleng dari para siswa sekolah penerima manfaat program makan bergizi gratis. Isi suratnya ada masukan juga kritikan soal menu yang tidak terlalu mereka suka. Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Prita Laura memastikan bahwa pemerintah akan memperhatikan seluruh surat kaleng itu.
Salah satu contohnya, kata Prita, pada Program MBG yang tengah berlangsung di SDN 7 Subagan dan MTsN Karangasem, Bali, Jumat (17/1), yang kembali menuai respons hangat dari para siswa.
“Terima kasih nasi gratisnya Pak. Maaf kalau tahu dan sayurnya tidak saya makan, karena saya tidak begitu suka. Besok makanannya yang lebih enak ya Pak,” petikan surat kaleng tersebut,yang dibacakan Prita, dikutip dari rilis resmi pada Sabtu (18/1/2025).
Ada pula surat kaleng yang berisi permintaan tambahan lauk berupa sosis, susu, atau sambal untuk menu berikutnya. Siswa lainnya dari sekolah yang sama, juga menulis, “Terima kasih makanan gratisnya, saya ingin ditambahkan Teh Botol,’” ujarnya.
Prita menyebutkan bahwa fenomena surat kaleng seperti ini juga kerap ditemukan dalam pelaksanaan program MBG di wilayah lainnya.
Soal surat kaleng ini dibenarkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi yang melakukan kunjungan ke sekolah di Karangasem Bali. Arifatul menyampaikan apresiasi kepada anak-anak atas kejujuran dan semangat mereka dalam memberikan masukan.
“Masukan-masukan ini menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas program ke depannya. Bahkan lewat surat-surat kecil seperti ini, kami bisa memahami kebutuhan dan harapan anak-anak,” ujarnya.
Sekadar catatan, program MBG di Karangasem ini baru berjalan selama dua pekan dan terus diawasi secara langsung oleh pemerintah untuk memastikan keberhasilannya.
Pemerintah juga membuka ruang bagi anak-anak di seluruh daerah pelaksanaan MBG untuk menyampaikan ide dan masukan mereka, baik secara langsung maupun melalui surat-surat sederhana seperti yang ditemukan di Bali ini.