Sunday, 06 July 2025

Israel Susun Rencana Baru Musnahkan Total Nuklir Iran, Mau Perang Lagi?

Israel Susun Rencana Baru Musnahkan Total Nuklir Iran, Mau Perang Lagi?


Israel tampaknya belum puas dengan ‘hasil’ perang 12 hari melawan Iran bulan lalu. Kini, mereka makin beringas. Militer Israel, begitu kata Menteri Pertahanan Israel Katz, sedang menyiapkan rencana ‘pamungkas’ untuk memastikan Iran tak punya lagi kemampuan nuklir yang bisa jadi ancaman.

Mengutip Reuters, Sabtu (5/7/2025), Katz terang-terangan di hadapan para pejabat militer senior. Intinya: militer harus siaga penuh, baik dari sisi intelijen maupun operasi, demi memastikan Tel Aviv pegang kendali mutlak di wilayah udara. Tak hanya itu, militer juga wajib bersiap melancarkan tindakan konkret untuk mencegah Teheran membangun kembali program nuklirnya.

Pernyataan Katz ini tentu bukan angin lalu. Ini adalah kelanjutan dari perang 12 hari antara Iran dan Israel yang baru saja usai pada 24 Juni lalu. Kala itu, kedua negara saling gempur, meluncurkan serangan udara, dan membidik fasilitas vital masing-masing.

Hasilnya? Tiga situs nuklir Iran, yaitu Natans, Isfahan, dan Fordow, rusak parah. Kerusakan itu bukan cuma karena serangan langsung Israel, tapi juga karena ulah Amerika Serikat (AS) yang ‘dibujuk’ Israel untuk ikut campur, demi melenyapkan sepenuhnya nuklir Iran.

Israel, dan sekutu Baratnya, memang sudah lama curiga. Mereka yakin, kemampuan nuklir Iran sebentar lagi bisa mencapai level produksi senjata nuklir. Ketakutan mereka pada Teheran yang berpotensi memiliki senjata pemusnah massal itu sudah bukan rahasia.

Iran? Tentu saja membantah keras tudingan ini. Teheran bersikukuh, program nuklirnya murni untuk tujuan damai dan sipil. Klise.

Gencatan Senjata yang Rapuh dan ‘Bangkitnya’ Nuklir Iran

Kedua belah pihak memang sempat mengumumkan gencatan senjata pada 24 Juni, sesaat setelah Teheran membalas serangan Washington dengan meluncurkan rudal ke pangkalan Al Udeid di Qatar.

AS? Santai saja. Mereka mengaku tak marah karena semua rudal berhasil dicegat, dan Iran diklaim sudah memberi tahu lebih dulu sebelum melancarkan serangan. Sebuah ‘kode etik’ yang aneh di tengah perang.

Tapi, begitu gencatan senjata disepakati, badan nuklir Iran langsung sesumbar: pihaknya akan melanjutkan kembali program nuklirnya. Dan benar saja, citra satelit terbaru menunjukkan ada kegiatan mencurigakan di situs-situs nuklir Iran, salah satunya Fordow. Seolah menantang Israel.

Maka, instruksi dari Menteri Pertahanan Katz ini bukan cuma gertakan. Ini sinyal jelas: Israel tak akan diam melihat Iran kembali ‘bermain-main’ dengan nuklirnya. Apakah ini berarti perang jilid dua akan segera pecah di Timur Tengah? Siap-siap, ketegangan (bisa) makin memanas!

 

Ikhsan Suryakusumah