News

Israel Luncurkan Serangan Udara Lagi, 21 Warga Gaza Tewas


Kebrutalan Israel masih berlanjut. Serangan udara pasukan Zionis ke Jalur Gaza dilaporkan telah menewaskan 21 warga sipil pada Selasa (18/6/2024) atau hari ketiga Hari Raya Idul Adha.

Sumber medis yang tidak disebutkan namanya oleh Anadolu Agency pada Rabu (19/6/2024), mengatakan bahwa jet-jet tempur Israel menyerang tiga rumah di pusat kota Deir al-Balah, menewaskan 13 orang dan melukai beberapa lainnya.

Dua orang lainnya tewas ketika sebuah pesawat tak berawak Israel menghantam sekelompok warga sipil di Jalur Gaza tengah.

Beberapa orang juga dilaporkan tewas dan terluka dalam serangan udara Israel terhadap sebuah rumah di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza.

Dua warga sipil tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di Kota Gaza, sementara dua lainnya tewas dalam pemboman Israel di al-Qarara sebelah timur Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Tim medis Palestina juga menemukan seorang warga Palestina, setelah penembakan Israel yang menargetkan sekelompok warga sipil di sebelah barat Rafah di Gaza selatan. Sedangkan warga Palestina lainnya tewas akibat tembakan tentara Israel di timur Rafah.

Pasukan Israel juga meledakkan puluhan rumah di lingkungan Saudi di Rafah, menurut saksi mata.

Israel yang melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan pejuang Palestina Hamas pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 37.350 warga Palestina telah terbunuh di Gaza. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak, serta lebih dari 85.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Lebih dari delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasinya di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum diserbu pada 6 Mei.

Back to top button