Tuesday, 02 July 2024

Israel Gunakan Trebuchet Pelempar Api Abad Pertengahan Serang Hizbullah

Israel Gunakan Trebuchet Pelempar Api Abad Pertengahan Serang Hizbullah


Pasukan Israel terkenal di dunia memiliki persenjataan modern apalagi mendapat bantuan dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Namun ternyata militer Israel masih menggunakan senjata kuno abad pertengahan di perbatasannya dengan Lebanon. 

Sebuah video memperlihatkan pasukan Israel menggunakan trebuchet pelempar api. Ini mirip mesin ketapel yang populer di Abad Pertengahan. Senjata yang digunakan Israel ini mungkin merupakan yang paling aneh sejauh ini.

Video singkat tersebut, mengutip The War Zone (TWZ), banyak beredar di media sosial, menunjukkan tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggunakan trebuchet, yang dipasang pada trailer beroda, untuk meluncurkan api pembakar melintasi perbatasan dan masuk ke wilayah Lebanon. 

Klip tersebut menunjukkan perangkat tersebut melemparkan salah satu proyektil yang menyala ke atas tembok perbatasan. Ini mirip sebuah adegan pengepungan abad pertengahan. Penggunaan senjata ini menjadi ironi mengingat Israel merupakan salah satu militer paling modern dan lengkap di dunia. Dari video ini jelas bahwa ini bukanlah peragaan ulang sejarah, melainkan garis depan konflik masa kini.

Trebuchet miliki tentara Israel ini sedikit berbeda dari senjata kuno, meskipun jauh lebih kecil daripada beberapa versi abad pertengahan yang terkenal. Perangkat ini pada dasarnya terdiri dari lengan berputar dengan selempang terpasang di salah satu ujungnya untuk meluncurkan proyektil. 

Sebuah penyeimbang di ujung yang lain berfungsi untuk mengayunkan lengan. Hasilnya adalah senjata yang dapat meluncurkan proyektil yang lebih berat daripada ketapel tradisional dan mendorongnya dalam jarak yang lebih jauh.

Pada awalnya, ada spekulasi bahwa pasukan Israel mungkin sedang melakukan semacam lelucon. Namun penjelasan mengenai penggunaan senjata aneh ini diberikan oleh militer Israel, yang mengklarifikasi bahwa tujuan dari trebuchet tersebut memang untuk membakar sisi lain perbatasan.

Proyektil yang menyala-nyala dirancang untuk membakar habis tumbuhan lebat di sisi Lebanon dari daerah perbatasan, menyingkirkan tempat berlindung yang dapat digunakan oleh pejuang Hizbullah untuk melancarkan serangan terhadap IDF atau menyusup ke Israel. Ini seharusnya sangat efektif karena sekarang musim panas dan dedaunan sudah kering.

Salah satu kekhawatiran khusus bagi tentara Israel adalah penggunaan rudal anti-tank Almas buatan Iran oleh Hizbullah. Hizbullah pernah merilis sebuah video yang menunjukkan sebuah peluncur sistem pertahanan udara Iron Dome Israel, hanya beberapa mil dari perbatasan, diserang untuk pertama kalinya kemungkinan besar oleh Almas. Meskipun hasil serangan tersebut masih bisa diperdebatkan, hal ini menggarisbawahi ancaman yang ditimbulkan Almas dan senjata lainnya di sepanjang perbatasan Lebanon. 

Sebelumnya Menggunakan Bom Molotov

Menurut surat kabar Israel Hayom, pada awal konflik, pasukan cadangan IDF berusaha menggunakan bom molotov untuk membakar tanaman di sisi lain perbatasan. Laporan yang sama mengatakan bahwa sumber-sumber Lebanon juga melaporkan penggunaan fosfor putih, yang memicu kebakaran, serta “drone pembakar.” 

Gambaran tentang bom molotov yang digunakan oleh tentara IDF juga telah muncul. Solusi yang telah dilakukan sebelumnya ini melibatkan penggunaan gas terkompresi untuk menembakkan botol dari tabung.

Setelah kemunculan trebuchet pelempar api, muncul video lain, kali ini memperlihatkan seorang tentara menggunakan busur dan anak panah untuk meluncurkan proyektil api melewati pagar perbatasan dan masuk ke Lebanon. Penerapan yang juga relatif kuno ini tampaknya memberikan cara yang lebih cepat untuk menyalakan api, meskipun menghasilkan proyektil yang lebih kecil pada jarak yang lebih pendek.

Kemungkinan penggunaan senjata yang lebih konvensional lebih tepat dibandingkan teknologi perang modern untuk mencapai efek yang sama. Penggunaan artileri atau amunisi yang diluncurkan dari udara, jelas terlalu mahal. Ada juga kemungkinan bahwa jenis senjata pembakar lainnya mungkin memiliki efek yang tidak proporsional dan juga dianggap terlalu membebani dalam situasi sulit di perbatasan.

Pengunaan trebuchet dalam peperangan modern pernah dilakukan oleh milisi Suriah yang menggunakan trebuchet ad-hoc untuk meluncurkan bom molotov terhadap posisi musuh selama perang saudara di negara tersebut.

Pihak militer Israel mengkonfirmasi bahwa trebuchet tersebut dikembangkan secara lokal oleh pasukan sebagai cara untuk menanggapi meningkatnya ancaman serangan Hizbullah, namun tidak digunakan secara luas.