News

Israel Dituntut Tiru Iran, Beri Penjelasan Resmi soal Penyerangan di Damaskus


Pengamat Hubungan Internasional (HI) dari Universitas Andalas (Unand), Maryam Jamilah menyatakan, semestinya Israel meniru Iran yang memberikan penjelasan soal alasannya melakukan serangan.

Ia menegaskan, apa yang dilakukan Iran hanyala pembelaan diri alias serangan balasan ke Israel, karena sudah lebih dahulu diserang pada 1 April lalu.

“Meskipun serangan Iran terhadap Israel memperparah ketegangan di Kawasan Timur Tengah, negara tersebut memiliki doktrin militer defensive, yang berarti mereka tidak akan melakukan serangan, kecuali jika mereka diserang oleh pihak lawan terlebih dahulu,” ujar Maryam kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, dikutip Senin (15/4/2024).

Hal ini, kata dia, tertuang dalam empat tujuan utama strategi militer Iran, yakni mengamankan rezim (melindungi pemerintahan), melindungi teritori, mencegah demonstrasi kekuatan, dan mencegah pembalasan atau tanggapan atas ancaman.

Ia menilai, salah satu aspek yang menarik dari konflik Iran-Israel, adalah serangan awal Israel terhadap kantor Konsulat Iran di Damaskus, Suriah. Maryam menekankan, Israel semestinya memberikan penjelasan resmi atas serangan itu.

“(Karena) pemerintah Israel belum memberikan pernyataan resmi tentang serangan tersebut, tetapi tindakan yang membunuh komandan tertinggi Garda Revolusi Iran, tentu akan mengejutkan pemerintah Iran,” ucapnya.

Diketahui, Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) pada akhir pekan lalu, telah melancarkan rentetan serangan drone dan roket secara ekstensif terhadap wilayah Israel, dalam apa yang mereka sebut sebagai ‘Operation True Promise’ atau ‘Operasi Janji Sejati’ untuk membalas serangan Tel Aviv terhadap gedung konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.

Serangan Israel telah menewaskan belasan orang, termasuk tujuh personel IRGC yang ditugaskan di Suriah. Terdapat dua jenderal Iran di antara korban tewas dalam serangan Israel, yakni komandan Pasukan Quds Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan wakilnya, Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menegaskan Teheran sudah menyelesaikan serangan balasannya terhadap Israel. Sang Jenderal pun memperingatkan Tel Aviv untuk tidak melancarkan serangan balik jika tidak ingin menuai reaksi yang ‘lebih kuat’.

“Menurut pandangan kami, operasi ini sudah selesai, tetapi Angkatan Bersenjata siap dan kami akan bertindak jika diperlukan,” ucap Bagheri dalam pernyataannya, seperti dilansir Press TV, Minggu (14/4/2024).

Ia kemudian membandingkan operasi tersebut tidak mencerminkan seluruh kemampuan militer Iran. Bagheri menyebut ‘Operasi Janji Sejati’ hanyalah hukuman untuk Israel, dan memperingatkan Israel untuk tidak melakukan serangan balik karena respons Teheran nantinya ‘akan jauh lebih besar’.

“Alasan operasi ini adalah pelanggaran garis merah (Iran) oleh rezim Zionis, yang tidak bisa kami toleransi dengan cara apa pun. Kami melihat operasi ini telah selesai, dan menurut kami, operasi ini telah berakhir. Tidak ada niat untuk melanjutkan operasi ini,” tutur Bagheri menegaskan.

Back to top button