Pemerintah Iran melarang masuk pelancong dari empat negara Eropa, yaitu Inggris, Prancis, Denmark, dan Norwegia, selama 15 hari untuk menahan lonjakan infeksi COVID-19 yang didorong oleh varian baru Omicron.
Otoritas kesehatan negara itu juga menghentikan perjalanan darat tanpa batas waktu yang ditentukan ke negara tetangga Turki, tujuan paling popular bagi wisatawan Iran.
Sejauh ini, otoritas kesehatan Iran mencatat 14 kasus varian Omicron yang terdeteksi.
Namun, laporan media menyebutkan bahwa alat deteksi tidak tersedia secara luas di Iran. Para pejabat memperingatkan kemungkinan penyebaran cepat varian Omicron dalam beberapa pekan.
Iran telah mencatat 131.400 kematian dalam lima gelombang infeksi COVID-19 sejak Februari 2020.
Hampir 51,3 juta populasi Iran yang berjumlah sekitar 85 juta telah menerima dua dosis vaksin COVID-19.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)