News

IPW Desak KPK Periksa Brigjen Hendra dan Dua Bos Judi Online

Indonesia Police Watch (IPW) meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan pemeriksaan terhadap dugaan penerimaan gratifikasi berupa fasilitas jet pribadi T7-JAB yang diberikan dua bos judi online kepada mantan Karo Paminal Divpropam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan.

“Penerimaan gratifikasi fasilitas penggunaan pesawat privat jet oleh Brigjen Pol Hendra Kurniawan dkk adalah tindak pidana korupsi,” kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso saat dikonfirmasi Inilah.com, Selasa (20/9/2022).

“Karenanya KPK juga harus memeriksa terkait gratifikasi pesawat jet,” sambungnya.

Sementara, hingga berita ini diterbitkan, Plt Juru Bicara bidang Penindakan KPK, Ali Fikri belum menanggapi perihal adanya dugaan gratifikasi berupa pemberian fasilitas jet pribadi dari dua bos judi online kepada mantan Karo Paminal Divpropam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan.

Sebagaimana diketahui, IPW membeberkan dua bos judi online berinisial RBT dan YS yang memberikan fasilitas jet pribadi kepada anak buah Ferdy Sambo untuk mengunjungi rumah Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat di Jambi pada Senin (11/7/2022).

Kedatangan Hendra didampingi tujuh rekannya yang lain untuk memberi penjelasan kepada keluarga Brigadir J tentang penyebab kematian anaknya.

“Jenis private jet yang dipakai oleh Brigjen Hendra Kurniawan dan kawan-kawan ketika terbang ke Jambi pada tanggal 11 Juli tersebut, yakni tipe Jet T7-JAB,” ujar dia.

Untuk itu, Sugeng semakin menaruh curiga bahwa ada keterlibatan dua bos judi online  dalam kasus pembunuhan Brigadir J dan semakin memperjelas perannya dalam konsorsium 303 yang berkaitan dengan Ferdy Sambo. Apalagi, perusahaan keduanya tercantum dalam diagram konsorsium 303.

“Oleh karenanya, IPW mencium aroma amis keterlibatan RBT dan YS dalam kasus Sambo dan konsorsium 303,” sebutnya.

“RBT dan YS muncul dalam struktur organisasi Kaisar Sambo dan Konsorsium 303, sebagai Bos Konsorsium judi wilayah Jakarta,” pungkasnya.

Back to top button