Market

IPCC Laporkan Ekspor Kendaraan CBU Melonjak 25,79 Persen di 2021

Perkembangan bongkar muat ekspor kendaraan CBU alias Completely Build Up melalui terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) sepanjang 2021 menunjukan peningkatan double digit.

Tercatat sepanjang 2021, jumlah kendaraan CBU yang diekspor mencapai 290.276 unit CBU atau meningkat 25,79% dari tahun 2020.

“Meski angka tersebut masih di bawah pencapaian di tahun 2019 di mana saat itu ekspor CBU yang melalui Terminal IPCC mencapai 326.047,” kata Sekretaris Perusahaan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk Sofyan Gumelar dalam keterangan tertulis yang diterima Inilah.com di Jakarta, Kamis (24/2/2022) malam.

Namun, kata dia, pencapaian 2021 tersebut patut diapresiasi seiring dengan pemulihan ekonomi global yang dibarengi dengan berkurangnya pembatasan impor kargo di sejumlah negara tujuan.

“Begitu juga dengan meningkatnya permintaan akan kendaraan CBU di sejumlah negara tersebut,” ujarnya.

Bila dibandingkan dengan pertumbuhan di 2020, saat itu terjadi penurunan pertumbuhan menjadi minus 29,22% karena imbas dari pandemi COVID-19 yang membuat sejumlah industri, termasuk industri manufaktur mengalami penurunan aktivitas.

“Saat itu juga dibarengi dengan turunnya permintaan akan kendaraan CBU secara global sehingga pertumbuhan di tahun 2021 ini menunjukan perbaikan,” ungkap dia.

Filipina Tujuan Ekspor Terbesar

Dari angka tersebut, Filipina masih menjadi tujuan ekspor terbesar kendaraan CBU dari Indonesia. Sepanjang 2021, kendaraan CBU yang telah terekspor ke Filipina mencapai 63.021 unit. Angka ini lebih tinggi 0,32% dari tahun sebelumnya yang telah diekspor sebanyak 62.818 unit.

Di tempat berikutnya, terdapat negara Vietnam di mana sepanjang tahun 2021 telah mengimpor kendaraan CBU dari Indonesia melalui Terminal IPCC sebanyak 43.301 unit dengan peningkatan 25,93%. Angka ini dibandingkan tahun 2020 sebanyak 34.384 unit CBU.

Selain kedua negara tersebut, di sekitar wilayah Asia Tenggara, Indonesia juga telah mengekspor sejumlah kendaraan CBU melalui Terminal IPCC ke negara Thailand, Brunei Darussalam, Malaysia, Kamboja, Laos, dan Singapura.

Indonesia juga telah mengekspor sejumlah kendaraan ke Papua Nugini dan Timor Leste. Adapun ekspor ke Benua Australia yang secara geografis sangat berdekatan dengan Indonesia masih tergolong rendah.

“Namun demikian, kita patut mengapresiasinya karena entry barrier untuk tujuan Australia tergolong tidak mudah,” tuturnya.

Jika dilihat secara historis, menurut dia, ekspor menuju Australia telah ada sejak tahun 2020. Pada tahun tersebut, telah dilakukan ekspor sebanyak 1 unit CBU dan di tahun 2021 sebanyak 10 unit.

Sementara itu, pada bulan Januari 2022 telah dilakukan ekspor CBU ke Australia sebanyak 4 unit CBU dari Terminal IPCC.

Dengan pemulihan ekonomi global yang terus terjadi sejak adanya imbas Pandemi Covid-19 diharapkan laju ekspor kendaraan CBU melalui Terminal IPCC dapat terus mengalami peningkatan.

Apalagi dengan meningkatnya permintaan akan kendaraan CBU secara global serta dibarengi dengan upaya peningkatan kualitas pelayanan bongkar muat yang terintegrasi di Terminal IPCC.

Hal ini juga membantu dan mendukung upaya pemerintah untuk lebih menggencarkan lagi ekspor kendaraan dari Indonesia. “Ini memberikan nilai tambah dan manfaat lebih baik bagi industri otomotif beserta supply chain dan ekosistem logistik khususnya dan juga bagi perekonomian Indonesia,” imbuhnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button