Kanal

Investasi Akhirat

Minggu, 09 Okt 2022 – 07:25 WIB

Inveestasi akhirat

Mungkin anda suka

Foto: istock

“Barangsiapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bagianpun di akhirat.” (QS Asy-Syura [26]: 20)

Kehidupan modern dewasa ini menjadikan manusia larut dalam budaya materialisme. Pemujaan terhadap nafsu bendaan kian hari kian terlihat jelas. Hari demi hari, setiap orang berlomba-lomba untuk menggapai kesuksesan, yang tidak lain dimaknai sebagai harta berlimpah, jabatan prestisius, rumah megah, mobil mewah, serta investasi baik dalam bentuk deposito, di properti ataupun lainnya.

Mereka terbuai dengan kesuksesan duniawi yang bersifat sementara. Sedangkan kesuksesan hakiki nan abadi, yakni kesuksesan dan kebahagiaan ukhrawi mereka lupakan. Investasi duniawi dengan menumpuk kekayaan mereka tempuh dengan berbagai cara. Bahkan, tidak jarang menghalalkan segala cara. Sementara investasi ukhrawi dengan memperbanyak amal saleh mereka lupakan.

Padahal, Allah SWT., menegaskan bahwa kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang menipu. “Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al-Hadid [57]: 20)

Dalam ayat lain Allah SWT., menerangkan bahwa kehidupan akhirat itu lebih baik daripada kehidupan dunia. “Dan sesungguhnya akhir (akhirat) itu lebih baik daripada permulaan (dunia).” QS. Adh-Dhuha [93]: 4)

Allah SWT., memerintahkan hamba-Nya untuk mempersiapkan bekal (investasi) sebanyak-banyaknya untuk kehidupan, baik di dunia ini, lebih-lebih di akhirat kelak. Hal ini terekam jelas dalam firman-Nya. “Dan berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (QS. Al-Baqarah [2]: 197)

Dari beberapa keterangan ayat di atas, jelaslah bahwa investasi yang akan langgeng serta membawa kebaikan dan kebahagiaan bagi kita adalah investasi akhirat, yaitu takwa.

Rasulullah SAW., bersabda, “Barangsiapa yang obsesinya adalah akhirat, tujuannya akhirat niatnya akhirat, cita-citanya akhirat maka dia mendapatkan tiga perkara: Pertama, Allah menjadikan kecukupan dihatinya; kedua, Allah mengumpulkan urusannya; dan ketiga, dunia datang kepada dia dalam keadaan dunia itu hina (dunia datang sendiri kepada kita tanpa perlu dikejar).

Dan barangsiapa yang obsesinya adalah dunia, tujuannya dunia, niatnya dunia, cita-citanya dunia, maka dia mendapatkan tiga perkara: Pertama, Allah menjadikan kemelaratan ada di depan mata; kedua, Allah menceraiberaikan urusannya; dan ketiga, dunia tidak datang terkecuali yang ditakdirkan untuk dia saja.” (HR. At-Tirmidzi) [Didi Junaedi, Qur’anic Inspiration]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button