News

Intelijen Jerman Sadap Komunikasi Tentara Rusia, Bicarakan Pembunuhan Massal di Bucha

Science Times edisi 8 April 2022 menulis, ketergantungan Rusia pada sistemnya yang tidak aman membuktikan betapa sulitnya menjaga kerahasiaan komunikasi. Intelijen Jerman mengklaim bahwa mereka telah mencegat pesan dari pasukan Rusia yang membahas pembunuhan terkenal di kota Bucha, Ukraina, dan peran tentara bayaran Wagner dalam kekejaman itu. Untuk itulah, saat ini dua orang mantan menteri Jerman tengah mencoba menggelar penyelidikan atas kejahatan perang Rusia itu.

Laporan VICE menguatkan hal itu. laporan itu menyatakan bahwa Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengklaim telah menangkap seorang peretas yang membantu pasukan Rusia untuk berkomunikasi satu sama lain di dalam wilayah Ukraina.

Jerman cegat pesan Rusia

Badan Intelijen Asing Jerman, BND, telah mencegat komunikasi radio tentara Rusia yang membahas pembunuhan warga sipil di kota Bucha, Ukraina, yang menghubungkan pasukan Moskow dengan pembunuhan itu. Hal itu menjadi laporan majalah berita Jerman, Der Spiegel, Kamis lalu.

Pejabat Bucha mengklaim bahwa lebih dari 300 orang dibunuh pasukan Rusia, dan 50 orang dieksekusi, DW melaporkan. Temuan BND diyakini termasuk transmisi radio yang diduga cocok dengan lokasi mayat yang ditemukan di jalanan utama.

Menurut Der Spiegel, dalam satu pencegatan, seorang tentara terdengar berbicara dengan pasukannya tentang dugaan menembak seseorang dari sepeda dan sesosok tubuh terfoto menggeletak di samping sepeda. Rekaman suara tambahan diperoleh tetapi lokasi tidak teridentifikasi menunjukkan peristiwa serupa telah terjadi di kota-kota lain di Ukraina.

Selain pesan yang disadap, Jerman diduga memiliki citra satelit yang menunjukkan keterlibatan Rusia dalam pembunuhan warga sipil di Bucha.

“Memang benar bahwa pemerintah federal memiliki indikasi perbuatan Rusia di Bucha,” kata sumber itu, lapor Reuters. “Namun, temuan di Bucha ini merujuk pada citra satelit. Transmisi radio tidak dapat secara jelas ditetapkan ke Bucha.”

Sumber itu tidak merinci dan menambahkan bahwa tidak ada indikasi perintah dari staf umum angkatan bersenjata Rusia mengenai Bucha.

Lebih lanjut, pemerintah Jerman menambahkan bahwa citra satelit dari bulan lalu menunjukkan bukti tandingan yang kuat terhadap penyangkalan Rusia atas pembunuhan yang terkenal di Ukraina itu. Namun, Rusia membantah semua tuduhan pembunuhan massal dan mengklaim bahwa gambar-gambar di Bucha itu dibuat-buat atau terjadi setelah tentara Rusia mundur.

Juru Bicara Pemerintah Jerman, Steffen Hebestreit, berbicara tentang pembunuhan Bucha pada hari Rabu, menyusul analisis citra satelit nonkomersial yang menunjukkan para korban tergeletak di jalan, setidaknya sejak 10 Maret. Menurutnya, “bukti yang dapat dipercaya” menunjukkan bahwa pasukan Rusia dikerahkan di daerah itu dari 7 Maret hingga 30 Maret. Berdasarkan temuan mereka, tentara Rusia diduga menginterogasi dan mengeksekusi tahanan.

“Pernyataan yang dibuat oleh pihak Rusia bahwa ini adalah adegan yang dipentaskan dan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas pembunuhan itu, dengan demikian tidak dapat dipertahankan dalam pandangan kami,” tambah Hebetreit, via DW.

BND telah mempresentasikan temuannya di parlemen pada hari Rabu tanpa memberikan sumber informasi mereka.

Buruknya komunikasi pasukan Rusia

The Washington Post melaporkan bahwa pasukan Rusia menggunakan “perangkat komunikasi tidak aman” untuk mengirim pesan dan panggilan ke orang lain. Lebih dari itu, laporan tersebut mengutip panggilan telepon antara tentara Rusia yang mudah dicegat karena menggunakan perangkat semacam itu, bukan yang kelas militer.

Komunikasi tanpa jaminan ini terbukti mahal bagi pasukan Rusia. Tentara Amerika mengatakan kepada The New York Times bahwa pasukan Ukraina dapat mencegat komunikasi dari para jenderal Rusia karena mereka telah menggunakan telepon dan radio yang tidak aman. Mereka mencegat panggilan, geolocated, dan menyerang lokasi, membunuh jenderal dan stafnya.

Mengapa Rusia gunakan alat komunikasi buruk?

SBU berbagi dalam sebuah tweet bahwa mereka telah menangkap seorang peretas yang membantu pasukan Rusia untuk berkomunikasi di dalam wilayah Ukraina. Menurut pengumuman SBU, peretas mengalihkan panggilan dari dalam Rusia ke ponsel tentara Rusia di Ukraina.

Gambar yang dibagikan SBU menunjukkan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk komunikasi suara dan SMS. Cathal Mc Daid, CTO di Adaptive Mobile Security, menjelaskan dalam utas tweet bahwa sistem terdiri dari server kotak SIM yang dapat beralih di antara 128 kartu SIM dan dipasangkan dengan gateway GSM untuk menghubungkan pesan suara dan teks ke jaringan seluler lokal.

Dia menunjukkan bahwa sistem seperti itu tidak dapat diandalkan dan tingkatnya sipil yang tidak boleh digunakan untuk komunikasi militer. Penggunaan sistem komunikasi ini dapat dikaitkan dengan berkurangnya kemampuan untuk menggunakan handset telepon terenkripsi ketika pasukan Rusia menghancurkan tiang 3G dan 4G lokal di awal invasi yang melumpuhkan jaringan data seluler yang diandalkan oleh telepon, The Verge melaporkan.

Gambar juga mengungkapkan bahwa pasukan Rusia menggunakan radio genggam yang tidak terenkripsi untuk komunikasi medan perang. Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya menyiratkan bahwa klaim ini tidak benar. Tetapi intitusi pertahanan Inggris percaya bahwa pengiriman radio yang diduga ini terhambat oleh korupsi. [Science Times/vice/der spiegel/deutsche welle/the Washington post/the new york times/ the verge]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button