Arena

INILAHREWIND: Sukses Piala Dunia di Negara (Bukan) Sepak Bola

Minggu, 25 Des 2022 – 10:57 WIB

INILAHREWIND 2022: Sukses Piala Dunia di Negara (Bukan) Sepak Bola

Perayaan pembukaan Piala Dunia 2022 di Stadion Al Bayt pada 20 November 2022 di Al Khor, Qatar. (Foto: Gettyimages/Michael Regan)

Negara Qatar sukses menyelenggarakan pesta akbar sepak bola 4 tahunan, Piala Dunia 2022 sebagai tuan rumah.

Meski bukan negara sepak bola, negeri jazirah Arab dengan sumber dana yang tak terbatas itu mampu menyulap gurun pasir yang tandus menjadi stadion megah.

Qatar juga mampu mengatur panasnya suhu padang pasir dengan bantuan AC. Di setiap penjuru stadion, terpasang AC dengan jumlah massif agar jutaan penggila bola dari berbagai penjuru dunia duduk nyaman menonton aksi 22 pemain di dalam lapangan.

Sempat digoyang isu HAM dan kampanye anti-LGBT, namun suara-suara sumbang itu perlahan hilang seiring dimulainya pertandingan. Ditambah drama di dalam lapangan. Sepanjang turnamen, tak ada berita tentang kerusuhan antar suporter di penjuru kota. Hal ini salah satunya disebabkan larangan keras Qatar tentang peredaran minuman alkohol di negaranya.

Mereka melarang alkohol di dalam stadion. Bagi yang ingin miras, mereka menyiapkan tempat khusus yang jauh dari kerumunan untuk menghindari perkelahian.

Presiden FIFA, Gianni Infantino, menyebut Qatar meraup keuntungan mencapai 7,5 miliar dolar AS (Rp 117 triliun) dari Piala Dunia 2022. Jumlah tersebut meningkat 1 miliar dolar AS ketimbang penyelenggaraan sebelumnya.

Namun Qatar tampaknya tak menjadikan keuntungan sebagai tujuan. Dengan kekuatan uang minyak (sumber utama Qatar), pesta sepak bola paling akbar itu disiapkan dengan super. Semua stadion dan prasarana penunjang, dibuat dengan grade A+.

Pesta pembukaan yang megah, penutupan yang meriah, jadi catatan manis Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Setelah melewati 64 pertandingan, timnas Argentina keluar sebagai juaranya. Mengalahkan Prancis lewat drama adu penalti, Lionel Messi sukses melengkapi koleksi trofi juara di lemarinya.

Setelah melewati 5 kali piala dunia, King Leo akhirnya mengakhiri penantian juara Argentina 36 tahun lamanya, sekaligus gelar piala dunia pertamanya.

Perdebatan GOAT (Greatest off All Time) antara Messi dan Cristiano Ronaldo pun seakan selesai dengan trofi juara di tangan Messi.

Pesta perayaan juara Argentina begitu meriah, tangis bahagia menyelimuti seluruh penggawa La Albiceleste. Sementara jutaan warga Argentina bersorak gembira, menggelar pesta, hingga turun ke jalan merayakan kemenangan tim nasional mereka.

Pemandangan jelas berbeda saat kamera menyorot skuad Prancis yang kalah dramatis. Air mata kesedihan menggelayuti setiap pemain dan official Les Blues setelah gagal back to back sebagai juara piala dunia. Skuad ayam jantan sukses memenangi piala dunia edisi 2018 di Rusia.

Harapan besar sempat memuncah saat Kylian Mbappe dan kawan-kawan, sukses mematahkan kutukan tragis juara bertahan, ‘gugur di babak awal’.

Satu persatu, Oliver Giroud dan kawan-kawan mengalahkan lawan-lawannya sejak 16 besar, hingga sukses menghentikan kejutan Maroko di semifinal.

Sayang cerita manis Prancis hanya sampai finalis. Mereka dibuat menangis setelah kalah lewat adu penalti.

Sempat menghidupkan pertandingan setelah tertinggal 2-0 di babak pertama, Mbappe ‘menggila’ dan memborong 3 gol untuk Prancis dan membalikkan keadaan.

Gol Messi di babak tambahan menjadikan skor sama kuat 3-3 hinga 120 menit pertandingan. Pemenang ditentukan lewat tos-tosan.

Dua penendang Prancis gagal, sementara semua algojo Argentina sukses menjalankan tugasnya. Argentina juara, Prancis merana, dan Qatar berjaya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button