Inilah Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kenaikan Suku Bunga

Suku bunga adalah besaran nilai (dalam persen/%) yang diberikan oleh pihak yang meminjam, kepada pihak yang meminjamkan dana. Biasanya, ada beberapa faktor yang memengaruhi kenaikan suku bunga. Mulai dari kondisi perbankan, sampai ekonomi dunia.

Dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia(BI) pada 18-19 Januari 2023, diputuskan kenaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen. Sedangkan , suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 5,00 persen, dan suku bunga lending facility sebesar 25 bps menjadi 6,50 persen. 

Kenaikan ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional di tengah pandemi. 

Selain faktor ekonomi, terdapat beberapa faktor lainnya yang memengaruhi kenaikan nilai pinjaman Untuk lebih jelasnya, mari simak fungsi dan faktor-faktor yang memengaruhi kenaikan suku bunga.

Fungsi Suku Bunga

Seperti yang sudah dijelaskan, suku bunga merupakan besaran nilai pinjaman yang sudah ditetapkan setiap bulan oleh bank sentral. 

Selain berfungsi untuk menjaga stabilitas mata uang, suku bunga memiliki fungsi lain, seperti:

1. Berfungsi untuk menarik nasabah yang memiliki dana lebih untuk ditabung atau diinvestasikan.
2. Sebagai alat moneter untuk mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar. Sebagai contoh, pemerintah mendukung pertumbuhan sektor industri tertentu. Apabila perusahaan tersebut meminjam dana dari bank, maka pemerintah akan memberikan suku bunga yang lebih rendah dibandingkan sektor lain.
3. Suku bunga digunakan pemerintah untuk mengontrol jumlah uang yang beredar. 

Faktor yang Memengaruhi Kenaikan Suku Bunga

Perubahan nilai suku bunga biasanya terjadi untuk menjaga kestabilan ekonomi sebuah negara, pasca pandemi. Selain itu, ada faktor lain yang juga memengaruhi perubahan nilai suku bunga, seperti:

1. Perubahan kebijakan suku bunga dari Bank Sentral/Pemerintah

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi kenaikan perubahan suku bunga adalah adanya kebijakan baru dari Bank Sentral dan Pemerintah. 

Dalam hal ini, pemerintah bisa menetapkan batas minimal dan maksimal nilai suku bunga, baik untuk bunga simpanan maupun pinjaman.

Jika nilai suku bunga sudah ditetapkan, maka bank konvensional tidak dapat menentukan bunga pinjaman atau simpanan yang melebihi batas yang sudah resmi ditetapkan pemerintah.

2. Kebutuhan dana perbankan

Kenaikan suku bunga bisa terjadi saat perbankan kekurangan dana atau memiliki simpanan sedikit, sementara di lain sisi, jumlah pemohon pinjaman meningkat, maka perbankan harus meningkatkan suku bunga pinjaman untuk memenuhi permintaan nasabah.

Sebaliknya, apabila dana atau uang simpanan di bank banyak tetapi jumlah pemohon pinjaman sedikit, maka bank akan menurunkan besaran bunga pinjaman untuk meningkatkan permohonan kredit atau mengincar nasabah yang memiliki dana lebih untuk disimpan atau diinvestasikan kepada mereka.

3. Persaingan bisnis antar bank konvensional

Persaingan bisnis bank konvensional juga menjadi salah satu faktor naik/turunya nilai pinjaman. 

Biasanya, bank akan menarik perhatian nasabah dengan memberikan nilai suku bunga deposito yang tinggi atau menurunkan suku bunga untuk pinjaman jangka panjang.

Hal ini sering dilakukan untuk mencuri nasabah dari bank lain. Selain faktor tersebut, cara ini cukup efektif untuk mengatasi masalah simpanan dana yang terlalu banyak atau menipis di bank tersebut.

4. Target profit bank

Ada kalanya nilai pinjaman atau deposito berubah karena pengaruh target keuntungan yang ingin dicapai oleh pihak perbankan.

Jika bank ingin mendapatkan profit yang besar, mereka bisa menurunkan nilai bunga simpanan atau menaikkan bunga pinjaman nasabah. Tentunya perubahan nilai suku bunga-nya sudah sesuai dengan ketentuan resmi dari pemerintah. 

5. Jangka waktu pinjaman

Faktor yang mempengaruhi kenaikan suku bunga juga bisa disebabkan dari jangka waktu pinjaman atau deposito uang nasabah di bank.

Biasanya, semakin lama jangka waktu pinjaman atau deposito, maka semakin tinggi nilai suku bunga yang didapatkan nasabah.