Arena

Inilah Daftar Menpora Indonesia dari Masa ke Masa

Ditulis oleh: Padnya Meisra Diliana

Dito Ariotedjo telah resmi dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia ke-14. Ia menggantikan Zainudin Amali yang mundur dari jabatannya sebagai Menpora, setelah terpilih sebagai wakil ketua PSSI

Mungkin anda suka

Pelantikan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada hari Senin (3/4) yang lalu. Dito menjadi menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju jilid 2, pada usia 32 tahun, 6 bulan, 9 hari.

Menpora Dito Ariotedjo saat meninjau latihan atlet renang yang akan bertanding di SEA Games 2023 di Stadion Akuatim GBK, Senayan, Jakarta Pusat, (5/4/2023).
Menpora Dito Ariotedjo saat meninjau latihan atlet renang yang akan bertanding di SEA Games 2023 di Stadion Akuatim GBK, Senayan, Jakarta Pusat, (5/4/2023). (Foto: inilah.com/Harris Muda)

Namun, Dito bukanlah satu-satunya Menpora termuda dalam sejarah Indonesia. Setidaknya terdapat 13 nama lain yang sebelumnya telah mengisi posisi sebagai Menpora, dan ada dua orang di antaranya yang memiliki usia hampir sama dengannya.

Daftar Menpora Indonesia Sebelum Dito Ariotedjo

1. Zainuddin Amali

Waketum PSSI Pikirkan Kontrak Penggawa Timnas U-20 Main Satu Klub
Waketum PSSI Zainudin Amali bicara soal nasib Timnas U-20 gabung jadi satu klub (Inilah/Harris Muda)

Zainudin Amali dilantik sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada tanggal 23 Oktober 2019 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan. Beliau adalah seorang kader senior dari Partai Golkar. Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Ketua DPP partai periode 2014–2019 dan sebagai anggota DPR RI selama 4 periode sejak tanggal 16 Februari 2004.

Namun, pada akhirnya Zainudin Amali memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi Menpora karena terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI baru-baru ini. Selama menjabat sebagai Menpora, Zainudin Amali berhasil menerapkan program pembinaan usia dini dan peningkatan prestasi atlet yang terencana dan berkesinambungan melalui Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

DBON yang dijalankan oleh Zainudin Amali telah berhasil meningkatkan kualitas SDM atlet Indonesia. Salah satu contohnya adalah Indonesia berhasil mempertahankan tradisi emas Olimpiade melalui kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu di nomor ganda putri bulutangkis pada Olimpiade 2020. Pada saat itu, Indonesia berhasil meraih 1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu.

2. Imam Nahrawi

daftar menpora indonesia
Imam Nahrawi (tengah) saat mendatangi pameran bulutangkis di Jakarta, 23 Oktober 2015. Foto: Getty Images

Imam Nahrawi menjadi Menpora pada periode 2014-2019, diumur 41 tahun. Ia merupakan kader dari partai PKB. 

Sepak terjang Imam selama menjabat Menpora bisa dibilang tegas tapi memicu kontroversi. Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya itu pernah membekukan PSSI pada 17 April 2015. Alasannya, federasi sepakbola Indonesia mengabaikan surat teguran tertulis dari Menpora sebanyak tiga kali.

Yang memerintahkan PT Arema Indonesia (Arema Cronus) dan PT Mitra Muda Inti Berlian (Persebaya Surabaya) segera melaksanakan keputusan Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) paling lambat tujuh hari sejak diterima teguran tertulis atau 15 April 2015.

Akibatnya, FIFA melarang PSSI terlibat di ajang internasional dari tanggal 30 Mei 2016. Selain kontroversinya, ia  juga pernah disanjung dalam gelaran Asian Games 2018. Kinerjanya dinilai apik ketika Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga se-Asia itu. 

Hal ini bisa dilihat dari raihan medali kontingen Indonesia. Sebanyak 31 emas, 24 perak dan 43 perunggu membawa Indonesia di posisi ke-empat dan rekor jumlah emas terbanyak selama keikutsertaan Indonesia pada Asian Games.

Namun sayangnya, kariernya harus terhenti pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi hibah KONI tahun 2107 silam. Imam Nahrawi memutuskan mengundurkan diri dari posisinya.  

Imam Nahrawi menjabat sebagai Menpora pada periode 2014-2019 saat berusia 41 tahun dan merupakan kader dari partai PKB.

Saat menjabat sebagai Menpora, Imam Nahrawi dikenal tegas namun juga memicu kontroversi. Salah satu keputusannya yang kontroversial adalah ketika ia membekukan PSSI pada tanggal 17 April 2015 karena federasi sepakbola Indonesia mengabaikan surat teguran tertulis dari Menpora sebanyak tiga kali. Akibatnya, FIFA melarang PSSI terlibat di ajang internasional mulai tanggal 30 Mei 2016.

Meski demikian, kinerja Imam Nahrawi saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dinilai sangat baik. 

Kontingen Indonesia berhasil meraih 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, sehingga Indonesia berada di posisi keempat dan mencetak rekor jumlah emas terbanyak sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia pada Asian Games.

Sayangnya, kariernya terhenti setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi hibah KONI tahun 2017, sehingga ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menpora.

3. Roy Suryo

Roy Suryo tersangka meme jokowi esemka - inilah.com
Mantan Menpora Roy Suryo. (Foto: dok Kemenpora).

Roy Suryo adalah seorang politisi dari Partai Demokrat. Ia menjabat sebagai Menpora pada tahun 2013-2014. Dilantik oleh Presiden ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 15 Januari 2013 di Istana Negara, saat itu usianya 45 tahun.

Selama menjabat sebagai Menpora, Roy Suryo fokus dalam pembenahan internal dan eksternal Kemenpora, termasuk membenahi dualisme di dalam tubuh PSSI. Selain itu, ia juga dikenal dengan Program Indonesia Emas (PRIMA) di kejuaraan single event dan multievent.

Selain PRIMA, Kemenpora juga menggelar program Intelegent Sport yang merupakan strategi untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan dari lawan di pentas olahraga tingkat dunia. Setelah tak lagi menjabat Menpora, kariernya lebih dikenal sebagai pakar telematika.

4. Andi Mallarangeng

Daftar Menpora Indonesia
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng (kanan) saat menjadi nara sumber dalam diskusi bertajuk “Figur Pemimpin Partai Peluang Capres 2024”, di Jakarta, Jumat (20/1/2023). (Foto: Antara)

Andi Alfian Mallarangeng adalah seorang politisi dari partai Demokrat yang diangkat oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjadi Menpora dalam Kabinet Indonesia II pada usia 46 tahun. 

Selama masa jabatannya, Andi telah menunjukkan kinerja yang baik dengan merujuk pada prestasi Indonesia sebagai juara umum di SEA Games ke-26. 

Namun sayangnya, Andi pernah tersandung kasus korupsi Wisma Atlet dan Hambalang. 

Oleh karena itu, ia mengundurkan diri dari jabatan Menpora pada tanggal 7 Desember 2012. 

Selanjutnya, Presiden SBY menunjuk Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga. 

Karier politik Andi berakhir di penjara pada tanggal 17 Oktober 2013 dan ia dibebaskan pada tahun 2017.

5. Adhyaksa Dault

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia
Foto: Wikimedia

Adhyaksa Dault adalah seorang mantan Menpora yang menjabat selama periode 2004-2009 pada kabinet Indonesia Bersatu I. Meskipun bukan berasal dari partai politik, ia mampu mengimplementasikan program-program olahraga dengan baik.

Salah satu program unggulannya adalah pembinaan Program Atlet Andalan (PAL) yang ditandai dengan diselenggarakannya Festival Olahraga Rakyat oleh Federasi Olahraga Masyarakat Indonesia (FOMI) yang dipimpin oleh Haryono Isman. 

Acara tersebut dihadiri oleh ribuan peserta dari 20 induk organisasi keolahragaan dan digelar di Taman Mini Indonesia Indah pada tahun 2009.

Adhyaksa Dault juga pernah terlibat dalam berbagai organisasi, seperti menjadi Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Hukum USAKTI pada tahun 1987-1988, serta Ketua Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI) Korwil DKI Jakarta pada tahun yang sama. 

Ia pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Pengkajian Keadilan dan Demokrasi Indonesia (LPKDI) periode 1999-2002.

Selain itu, Adhyaksa Dault juga pernah menjadi Ketua Kwartir Nasional Pramuka pada periode 2013-2018. Meskipun bukan berasal dari partai politik, Adhyaksa Dault telah memberikan kontribusi yang baik dalam pengembangan olahraga di Indonesia.

6. Mahadi Sinambela

Foto: Wikimedia

Mahadi Sinambela menjabat sebagai Menpora pada kabinet Persatuan Pembangunan periode 1999-2000. Ia dilantik oleh Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat usianya 52 tahun.

Saat menjabat sebagai Menpora, Mahadi Sinambela lebih banyak meneruskan program dari Menpora sebelumnya, yaitu Agung Laksono.

Sayangnya, pada 1 Maret 2019, mantan anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar tersebut meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto akibat komplikasi penyakit usus buntu dan gagal ginjal.

7. Agung Laksono

H.R. Agung Laksono (tengah), Anggota Dewan Pertimbangan Presiden meresmikan Rutilahu di Blok Temulawak, Desa Malangsari, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Kota Jawa Barat pada hari Sabtu (07/01/2023). Arsip Dewan Pertimbangan Presiden.

Agung Laksono adalah tokoh senior di partai Golkar dan pernah menjabat sebagai Menpora dalam dua pemerintahan berbeda, yakni Soeharto dan BJ Habibie pada periode 1998-1999. 

Selama menjabat sebagai Menpora, Agung Laksono memfokuskan programnya pada pembinaan atlet muda dan juga sebagai koordinator bagi organisasi kepemudaan dan olahraga. 

Setelah masa jabatannya sebagai Menpora, Agung Laksono kembali ke dunia politik dan memegang berbagai jabatan penting di Partai Golkar. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR-RI dan Wakil Ketua MPR-RI. 

Selain itu, pada tahun 2014, Agung Laksono terpilih sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar. Agung Laksono juga dikenal sebagai pengusaha sukses di bidang pertambangan dan konstruksi.

8. Hayono Isman

Daftar Menpora Indonesia
Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Pusat, Hayono Isman menilai Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) ke-VI Palembang 2022 sangat tepat sebagai implementasi Perpres No.86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), dan Undang-Undang Keolahragaan No.11 Tahun 2022. (foto:raiky/kemenpora.go.ic)

Hayono Isman adalah seorang politisi dari Partai NasDem. Ia dikenal sebagai anggota Dewan Pertimbangan partai tersebut. 

Pria kelahiran Jakarta pada tahun 1955 itu menjabat sebagai Menpora pada periode 1993-1998, di masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Kiprahnya sebagai Menpora sangat positif dan diakui oleh pemerintah. Bahkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberikan penghargaan kepada Hayono Isman sebagai tokoh olahraga berprestasi. 

Penghargaan tersebut diberikan pada malam puncak acara Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang digelar pada 9 September 2021.

9. Akbar Tanjung

Foto: Arsip situs Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

Akbar Tanjung, politisi dari Partai Golkar, menjabat sebagai Menpora pada periode 1988-1993 di masa pemerintahan Presiden kedua Soeharto. Saat dilantik, Akbar Tanjung berusia 43 tahun. 

Selama menjabat sebagai Menpora, ia aktif dalam memberikan program-program kepemudaan di bidang olahraga serta pembinaan atlet muda.

Setelah menjabat sebagai Menpora, karier politik Akbar Tanjung semakin meningkat dengan menjadi Ketua DPR-RI periode 1999-2004.

10. Abdul Gafur

Foto: Wikimedia

Posisi Menteri Olahraga tidak ada pada kabinet Ampera I hingga Kabinet Pembangunan II. Namun, pada kabinet Pembangunan III, posisi ini muncul kembali dengan nama Menteri Muda Urusan Pemuda yang dijabat oleh Abdul Gafur. 

Kemudian, pada kabinet Pembangunan IV, nomenklatur berubah menjadi Menteri Negara Pemuda dan Olahraga.

Abdul Gafur, politisi Golkar yang beristrikan tokoh wanita Indonesia, Kemala Motik, lahir di Patani, Halmahera Tengah, Maluku Utara pada 20 Juni 1939. 

Ia merupakan salah satu Menpora paling berpengaruh. Abdul Gafur juga merupakan pendiri dan pencetus Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang dirayakan setiap tanggal 9 September, berdasarkan penetapan yang disahkan melalui Kepres nomor 67 tahun 1985. 

Haornas ini dideklarasikan dengan semboyan “Memasyarakatkan Olahraga & Mengolahragakan Masyarakat” pada saat pencanangan pertamanya di Solo, Jawa Tengah, oleh Presiden Soeharto.

Pencanangan Haornas ini menjadi mesin penggerak masyarakat untuk gemar berolahraga, tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di pelosok desa. Di era Abdul Gafur, olahraga Indonesia menggeliat baik dari sisi prestasi maupun pembangunan fasilitas olahraga. 

Prestasi olahraga Indonesia pada kurun waktu 1970-an hingga 1980-an cukup menggembirakan, menjadi raja di SEA Games dan disegani di kawasan Asia. 

Bahkan, di tingkat sekolah pun diwajibkan untuk melakukan Senam Kesegaran Jasmani (SKJ).

11. Maladi

Daftar Menpora Indonesia
Foto: Wikimedia

Maladi diangkat sebagai Menteri Olahraga pada Kabinet Dwikora I hingga Dwikora III, dan dilantik oleh Presiden Soekarno untuk menjabat pada periode tahun 1964-1966. 

Sebagai Menteri Olahraga, Maladi menggagas pemusatan latihan nasional atau pelatnas dan juga menjadi inisiator pendirian sekolah-sekolah berbasis olahraga. 

Selain itu, dia juga berhasil membuat Indonesia diterima sebagai anggota FIFA dan menjadi negosiator pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 1962 dan Ganefo 1964 di Jakarta.

Pada masa kepemimpinan Maladi, banyak atlet yang sukses mencetak prestasi. Keberhasilan Maladi dalam dunia olahraga dapat dilihat dari kompleks olahraga di Senayan beserta fasilitas pendukungnya yang memadai. 

Selain itu, Maladi berhasil menutupi biaya pembangunan dengan cara yang kreatif, seperti membuat perangko, menyelenggarakan totalisator pada pertandingan sepakbola dan pacuan kuda, serta meminta sumbangan dari daerah dan pihak lain.

Sebelum menjabat sebagai Menteri Olahraga, Maladi merupakan mantan kiper timnas dan pernah menjabat sebagai Ketua Umum PSSI pada tahun 1950-1959. 

Pada Mei 1958, setelah Asian Games 1962, Maladi ditunjuk sebagai Dewan Asian Games Indonesia (DAGI) yang memperlihatkan keberhasilannya di bidang olahraga.

12. Wikana

Foto: Wikimedia

Presiden Soekarno menunjuk Wikana sebagai Menpora pertama, saat itu bernama Menteri Negara Urusan Pemuda Indonesia. Ia merupakan tokoh golongan muda yang terlibat dalam peristiwa Rengasdengklok. 

Wikana menjabat posisi Menpora selama empat periode berturut-turut dalam kabinet Syahrir II, Syahrir III, dan Kabinet Amir Syarifudin I selama dua periode.

13. Supeno

Foto: Arsip Situs Kemenpora

Setelah pergantian Perdana Menteri dari Amir Syarifudin ke Mohammad Hatta, posisi Wikana sebagai Menteri Penerangan digantikan oleh Supeno. 

Namun, tokoh pemuda yang terlibat dalam pergerakan nasional tersebut hanya menjabat posisi ini selama satu tahun saja. 

Saat terjadi Agresi Militer II, Supeno ditemukan meninggal dunia. Saat itu, ia masih menjabat sebagai Menteri Penerangan.

Disclaimer: Kanal Penulis Lepas disediakan untuk tujuan informasi umum dan hiburan. Isi dari blog ini hanya mencerminkan pandangan pribadi penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi Inilah.com.

Back to top button