Market

Inilah Alasan Pandangan Analis Cukup Positif untuk Saham BBRI

Analis memandang cukup positif untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI yang berkode BBRI. Selain faktor bisnis wealth management yang ekspansif, fee-based income perseroan juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada 2021.

Pada perdagangan Jumat (7/1/2022), saham BBRI ditutup menguat 30 poin (0,7%) ke posisi Rp4.190 per unit saham. Harga tertingginya di Rp4.200 dan terendah di Rp4.150 dari harga pembukaan di angka positif 4.170. Harga rata-rata berada di kisaran Rp4.183. Jumlah lot yang ditransaksikan sebanyak 1 miliar dengan valuasi Rp423,6 miliar.

Research Associate Panin Sekuritas Jonathan Guyadi mengatakan, kinerja bisnis wealth management bank BRI sangat ekspansif. “Hal ini tercermin dari AUM (dana kelolaan atau asset under management) yang tercatat meningkat 9,2 persen hingga akhir 2021,” katanya dalam Breafing Morning dikutip Jumat (7/1/2022).

Kemudian, lanjut dia, dari sisi investasi dan bancassurance tercatat meningkat masing-masing 45,5 persen dan 23,7 persen. “Over all, fee-based income tumbuh 23,7 persen,” papar dia.

“Kita melihat view-nya untuk saham BBRI cukup positif.” Sayangnya, Jonathan tidak menyebutkan berapa target  harga untuk saham bank BUMN ini.

Katalis positif lainnya adalah kredit dan loan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang diperkirakan Jonathan membaik di tahun 2022 ini dibandingkan tahun sebelumnya. Apalagi, Bank Indonesia atau BI juga berencana untuk meningkatkan penyaluran Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM).

“Untuk 2022 RPIM ditargetkan sebesar 20 persen dan akan ditingkatkan menjadi 25% pada 2023, serta ditingkatkan kembali hingga 30 persen pada 2024,” ungkap dia.

Seperti diketahui, RPIM mengatur penyaluran kredit kepada UMKM yang diperluas kepada UMKM yang terlibat dalam supply chain bisnis UMKM itu sendiri.

Perluasan dari target loan ini, menurut dia, seharusnya tidak akan berdampak kepada loan portofolio perbankan ke depannya. “Sebab, perbankan juga tetap akan bisa fokus untuk tetap memberikan loan kepada target fokus yang menjadi segmen kredit mereka sendiri,” imbuhnya.

Disclaimer: Pelajari dengan teliti sebelum membeli atau menjual saham. Inilah.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button