News

Inilah 5 Kontroversi Ade Armando, dari Cibir Habib Rizieq hingga Sebut Allah Bukan Orang Arab

Dosen Komunikasi FISIP Universitas Indonesia (UI) sekaligus Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) yang kerap menuai kontroversi Ade Armando tiba-tiba hadir memantau demo  114 mahasiswa di Gedung DPR, Senin (11/04/2022) dan sejumlah elemen lainnya. Namun, ia justru menjadi sasaran amukan massa yang ricuh.

Pantauan jurnalis Inilah.com di lapangan Ade yang memakai kaos bertuliskan “Pergerakan Indonesia untuk Semua” dibopong oleh kawalan polisi. Darah terlihat jelas mengucur di wajah Ade.

Belum jelas motif para pelaku yang melakukan pengeroyokan tersebut. Ade Armando selama ini memang sudah beberapa kali tersandung kasus dugaan penghinaan agama, karena tulisan-tulisannya yang tersebar di akun Facebook dan ucapannya melalui akun Youtube Cokro TV. Tak hanya kasus penistaan agama, Ade Armando juga pernah dilaporkan ke polisi karena tulisan-tulisan yang menuai kontroversi polemik lainnya. Berikut daftar kasus yang pernah menjerat Ade Armando:

1.Cibir Habib Rizieq

Dalam beberapa kesempatan Ade Armando kerap mengomentari mantan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab. Bahkan ia pernah dilaporkan terkait unggahan foto Habib Rizieq bersama sejumlah ulama mengenakan topi Santa Claus pada Desember 2017, Ade Armando dilaporkan ke Bareskrim Polri.

Ade dilaporkan atas kasus dugaan tindak pidana ujaran kebencian bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sebagaimana diatur dalam Pasal 28 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juncto Pasal 156 KUHP.

2.Allah Bukan Orang Arab

Ade Armando pernah menyebutkan Allah bukan orang Arab melalui akun Facebooknya. Dalam akunnya, Ade menulis di halaman pribadinya pada 20 Mei 2015, yang berbunyi ‘Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayat Nya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphon, Blues’.

Tulisannya ini kemudian dilaporkan oleh Johan Khan. Ade dituduh melakukan penistaan agama dan membangkitkan kebencian atas dasar SARA.

“Itu status di Facebook saya 20 Mei 2015, di situ saya mengatakan Tuhan bukan orang Arab, Tuhan pasti senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan langgam Minang, Sumatera dan seterusnya. Itu kaitannya dengan rencana Menag, Lukman Hakim, saat itu dia berniat membacakan festival dengan langgam Nusantara waktu itu sudah ada contoh,” ujar dia.

“Maka saya menyatakan itu, Tuhan itu bukan orang Arab, jadi dengan kata lain kemudian datanglah tuduhan dari Johan Khan bahwa saya menistakan agama, dengan kalimat itu saya menyamakan Tuhan sama dengan manusia. Saya tidak habis pikir,” tuturnya.

Meski demikian, Ade mengaku tak akan melakukan penggugatan balik terhadap Johan Khan. Menjalani saksi, Ade meminta agar Johan membersihkan tuduhannya dan membersihkan namanya dari semua yang menghinanya.

“Karena bagi saya, Tuhan adalah zat Yang Maha Agung, jadi kalau saya dituduh itu sama saja menghina saya. Saya enggak mau gugat balik, yang penting hukum bisa membuktikan bahwa kalimat saya tidak menistakan agama, karena itu saya menganggap Tuhan Maha Besar, Pengasih, Penyayang,” kata dia.

3.Umat Islam Tidak Mengharamkan LGBT

Pada 2015, Ade Armando kembali menuai kontroversi kritikan dan kecaman terkait tulisannya yang menyebut Allah, tuhan umat Islam yang tidak mengharamkan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Ade menuliskan, berdasarkan kajian salah satu ilmuwan Islam terkemuka Prof. Dr. Musdah Mulia, Ade menyebut tidak ada satupun ayat Al Quran yang mengharamkan LGBT.

“Ayat-ayat yang selama ini digunakan sebagai rujukan pengharaman LGBT adalah ayat-ayat Al Quran yang bercerita tentang azab Allah terhadap umat Nabi Luth (al-Naml, 27: 54-58; Hud, 11:77-83; al-Araf, 7: 80-81; al-Syuara, 26:160-175).

Kaum tersebut digambarkan sebagai kaum yang melakukan pembangkangan dan kedurhakaan, termasuk perilaku seks yang di luar batas dan keji. Memang ada ayat yang mengesankan bahwa salah satu perilaku seks yang dihujat oleh Nabi Luth adalah perilaku seks gay. Namun dalam tafsiran Mudah, sangat mungkin yang sebetulnya dihujat sebagai perbuatan keji tersebut bukan perilaku seks sesama jenis melainkan praktek sodomi (yang diwakili oleh misalnya istilah al-fahisyah dalam al-Araf, 7:80)”.

Tulisan Ade ini kemudian mendapat kritikan dan kecaman dari netizen. Banyak dari mereka yang menyebut pengetahuan Ade belum mendalam tentang Islam.

@adearmando1 dikasih penjelasan syariat Islam, malah syariat Islamnya yang anda mau gugat…antum maunya apa jadinya?” tulis akun @UDJAE.

“Jelas jelas kaum Nabi Luth diazab karna penyimpangan seksual, payah juga pengikutnye JIL Djalaludin Rahmat,” tulis akun Twitter @SyaugiThalib.

Mendapat kecaman dan makian, Ade kemudian menantang setiap orang tidak sepakat dengan pandangannya. Dia pun meminta bukti yang menyebutkan Allah mengharamkan LGBT.

“Mereka marah karena saya bilang Allah tidak mengharamkan LGBT. Kalau tidak sepakat, bantah saya dengan bukti. Jangan maki-maki,” tulis Ade lewat akun Twitter @adearmando1.

4.Azan Tak Suci

Ade Armando juga membuat tulisan yang menuai kontroversi. Tulisan itu berbunyi “Azan tidak suci, azan itu cuma panggilan salat. Sering tidak merdu. Jadi, biasa-biasa sajalah”. Unggahan ini selang beberapa hari setelah puisi Sukmawati Soekarno Putri yang membandingkan azan tidak semerdu suara kidung.

Ade menjelaskan maksud tulisannya soal azan tidak suci. Menurut Ade, panggilan azan sebagai penanda waktu salat merupakan musyawarah Rasulullah SAW dengan para sahabatnya.

“Harap catat, saat itu tidak ada jam. Ada beberapa ide dikemukakan sahabat. Ada yang bilang, kibarkan saja bendera. Ada yang mengusulkan, tiup terompet. Ada pula ide membunyikan lonceng. Ada yang menyarankan, menyalakan api. Tapi akhirnya yang dipilih adalah memanggil orang salat dengan mengumandangkan azan seperti yang kita kenal sekarang ini,” kata Ade.

Maka menurut Ade, muazin (mereka yang mengumandangkan azan) tidak selalu merdu mengumandangkan azan, karena kemerduan suara bukan prasyarat mutlak untuk menjadi muazin.

“Jadi begitulah. Hakekatnya, azan itu adalah seruan untuk menyatakan waktu salat sudah tiba sekaligus mengajak orang untuk salat. Kumandang azan pun tidak selalu merdu, karena hakekatnya memang tidak berurusan dengan estetika. Mau dibaca datar-datar saja juga boleh. Tidak ada yang melarang,” katanya

5.Perintah Shalat 5 Waktu Tidak Ada dalam Al-Qur’an

Kontroversi terakhir yang Ade Armando lontarkan ketikan berbicara soal perintah shalat lima waktu yang tidak ada dalam Al-Qur’an. Ade mengaku menunaikan shalat lima waktu meskipun perintah itu tidak ada dalam Al-Quran.

“Sebenarnya saya menjelaskan cukup panjang, namun perasaan Shamsi sudah terlalu emosional, maka dia tidak mampu membahas argumen saya. Yang keluar justru bukan hasil dari kerja otak dia,” kata Ade dalam sebuah video.

Menurutnya, banyak sekali orang yang mengingkari Islam karena tidak menunaikan shalat lima waktu.

“Di dunia ini saya banyak sekali muslim yang tidak salat lima waktu. Apakah mereka mengingkari Islam?” ungkap Ade Armando.

Meskipun begitu, Ade Armando mengaku tetap menjalankan shalat lima waktu walau menurutnya perintah tersebut tidak ada dalam Al-Qur’an.

“Saya sih salat lima waktu walaupun saya tahu sebenarnya di dalam Al-Qur’an tidak ada perintah shalat lima waktu. Coba saja baca Al-Qur’an, Anda tidak akan menemukan ayat yang mengatakan salat itu harus dilakukan 5 kali sehari,” tuturnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Ibnu Naufal

Menulis untuk masa depan untuk aku, kamu dan kita.
Back to top button