Sunday, 30 June 2024

Ini yang Terjadi Jika Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal, Termasuk Siapa Penggantinya

Ini yang Terjadi Jika Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal, Termasuk Siapa Penggantinya


Presiden Iran Ebrahim Raisi kemungkinan besar meninggal usai helikopter yang ditumpanginya bersama delapan orang lainnya jatuh di Provinsi Azerbaijan Timur, utara Iran, pada Minggu (19/5/2024) siang.

Hingga ini, masih belum ada kepastian soal kabar Raisi. Namun, mengutip tim SAR dari Bulan Sabit Merah Iran (IRCS), televisi pemerintah Iran melaporkan ‘tidak ada tanda-tanda kehidupan’ dari seluruh penumpang helikopter.

“Setelah helikopter ditemukan, belum ada tanda-tanda penumpang helikopter tersebut masih hidup,” bunyi laporkan TV pemerintah.

Lalu apa yang terjadi jika presiden Iran yang menjabat meninggal dan siapa penggantinya?

Berdasarkan pasal 131 konstitusi Republik Revolusi Islam Iran, jika seorang presiden meninggal saat menjabat, maka wakil presiden pertama akan mengambil alih jabatan tersebut, dengan persetujuan dari pemimpin tertinggi yakni Ayatollah Ali Khamenei.

Mengutip Reuters, Senin (20/5/2024), Pemimpin Tertinggi Iran mempunyai keputusan akhir dalam segala urusan negara. Dalam hal ini, artinya Wakil Presiden Mohammad Mokhber, melalui restu Ayatollah Ali Khamenei, akan mengganti posisi Raisi.

Mokber akan menjadi presiden sementara sebelum presiden baru dipilih dalam kurun waktu 50 hari ke depan.

Pemilihan presiden kemudian akan diurus sebuah dewan yang terdiri dari wakil presiden pertama, ketua parlemen, dan ketua peradilan.

Raisi terpilih sebagai presiden pada tahun 2021. Berdasarkan jadwal saat ini, pemilihan presiden akan berlangsung pada 2025.

Profil Singkat Mohammad Mokhber

Mokhber merupakan wakil presiden pertama Iran yang ditunjuk langsung oleh Raisi pada Agustus 2021.

Posisi wakil presiden pertama serupa perdana Menteri usai jabatan tersebut dihapus pada 1989.

Ada beberapa wakil presiden yang ditunjuk untuk merangkap jabatan di Iran. Sebagian besar bekerja sebagai anggota kabinet.

Namun, jabatan Mokhber sebagai yang pertama di antara yang sederajat.

Sebelum diangkat menjadi wakil presiden, Mokhber menjabat selama 14 tahun sebagai kepala Setad Iran. Ini merupakan organisasi konglomerat ekonomi yang fokus ke kegiatan amal dan berada di bawah kendali langsung pemimpin tertinggi Iran.

Di bawah pengawasan Mokhber, Setad mengembangkan vaksin virus corona Iran, Coviran Barekat, saat puncak pandemi. Namun, efektivitas vaksin tersebut dipertanyakan usai banyak orang melaporkan mereka mengalami reaksi medis parah setelah mengonsumsinya.

Presiden Raisi kemungkinan besar tewas dalam kecelakaan helikopter di Provinsi Azerbaijan Timur pada akhir pekan lalu.

Helikopter itu mengangkut sembilan orang termasuk Raisi dan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian.

Sebelum jatuh, Raisi dan rombongan sempat menghadiri peresmian bendungan.