News

Ini Kantin Sekolah yang Sehat Sesuai Rekomendasi KPAI

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Komisioner KPAI mengadakan evaluasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada Jumat, (19/8/2022) pukul 13.00-15.00 yang menghasilkan beberapa rekomendasi terkait usulan mengadakan kantin sehat.

Komisioner KPAI Retno Listyarti menyebutkan bahwa pada pengawasan selama Juli hingga Agustus 2022 sebanyak 60 kantin yang ada di sekolah belum dibuka. Retno menilai bahwa agar PTM berlangsung aman dan sehat bagi anak, maka pihak sekolah bisa mulai membuka kantin sekolah.

“Karena jamnya sudah mulai normal seperti masa sebelum pandemi, pembukaan kantin sekolah agar mudah bisa dikawal dan diawasi pihak sekolah. Kami juga menghimbau kepada dinas kesehatan di seluruh Indonesia untuk menyosialisasikan bagaimana kantin sekolah yang bersih dan sehat,” jelas Retno pada Jumat, (19/8/2022).

Retno juga menyebutkan bahwa pembukaan kantin sekolah dinilai penting, karena bekal yang dibawa oleh anak hanya cukup hingga istirahat pertama.

“Pas istirahat kedua, anak-anak harus makan siang. Jadi rata-rata akan beli makanannya di kantin,” sambung Retno.

Hal ini menjadi bahan evaluasi bagi KPAI yang juga turut mendorong peran Kementerian Kesehatan untuk membuat kantin sekolah yang bersih dan sehat demi anak. Dalam hal ini KPAI mengusulkan 7 kriteria kantin yang sehat.

Diantaranya adalah tersedia tempat mencuci peralatan masak, makan, minum, dan bahan makanan yang akan dimasak dengan air yang mengalir. Kemudian juga tersedia tempat cuci tangan dengan air bersih yang mengalir. Tidak hanya itu, pihak sekolah juga harus memeriksa tempat penampungan air karena kantin sempat tutup selama pandemi.

“Tersedia tempat penyimpanan makanan matang yang tertutup, tersedia tempat penyimpanan makanan berupa kulkas, tersedia tempat penyimpanan peralatan makan dan minum di kotak yang tertutup, serta jarak kantin dengan lokasi tempat pembuangan sampah (TPS) sementara berjarak minimal 20 meter,” jelas Retno.

Dengan diwujudkannya kantin yang bersih dan sehat, Retno berharap kesehatan anak dapat terjaga walau kegiatan sekolah saat ini sudah kembali normal dengan metode PTM.

Back to top button