Ototekno

Ini 4 Cara Mengatasi Ransomware di Komputer dengan Mudah

Tahukah anda jika Indonesia menjadi negara dengan kasus serangan ransomware terbanyak di Asia Tenggara?

Ya, berdasarkan databoks, jumlah kasus serangan ransomware di Indonesia (Januari-September 2020) sebesar 1,3 juta kasus yang diikuti Vietnam dengan 886.784 kasus, dan Thailand 192.65 kasus.

Sebagai masyarakat Indonesia, langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk mencegah serangan malware dan ransomware? Namun jika sudah menjadi korban, apakah ada cara mengatasi ransomware yang bisa dilakukan para pemula?

Apa Itu Ransomware?

Apa Itu Ransomware? - inilah.com
Photo: iStockPhoto

Ransomware adalah salah satu jenis malware yang menyerang perangkat dengan cara mengenkripsi dan mengunci data informasi sehingga tidak dapat diakses.

Biasanya serangan ini dikirim melalui email spam yang berisi dokumen, gambar, link, atau aplikasi. Saat pengguna mengklik lampiran, virus langsung menyerang sistem pengguna.

Selain melalui email, hacker kerap menanamkan virus ini di halaman website. Saat mereka lengah dan mengklik suatu tombol di dalam website, virus langsung menyerang dan mulai mengenkripsi dokumen di dalam perangkat.

Jenis-Jenis Ransomware

Ransomware memiliki lima tipe dengan objek serangan virus yang berbeda. Berikut daftar dan penjelasannya:

1. Encryption Ransomware

Jenis ini akan mengenkripsi file dan folder di dalam perangkat, seperti gambar, video, dokumen, dan lainnya.

Saat terjadi serangan ini, hacker akan menyisipkan sebuah file di dalam folder yang terenkripsi yang berisi ancaman dan instruksi pembayaran.

2. Screen Lockers

Bukti serangan ransomware Screen Locker - inilah.com
Photo: Nomoreransom.org

Tipe ransomware yang satu ini akan mengunci seluruh layar sehingga pengguna tidak bisa mengakses perangkat, kecuali mereka telah melakukan instruksi yang ditampilkan. 

3. Master Boot Record (MBR)

Master boot record adalah salah satu bagian dari hard drive yang membantu sistem operasi melakukan proses booting.

Saat bagian ini terkena serangan ransomware, proses boot saat menghidupkan komputer menjadi terganggu.

Setelah itu layar akan menampilkan pesan instruksi pembayaran pembebasan viru dari hacker.

4. Encrypting Web Server

Jenis ransomware yang satu ini biasanya hanya menyerang web server dan mengenkripsi file-file di dalamnya. Dampak dari serangan ini membuat banyak dokumen rusak dan membuat website tidak dapat diakses.

5. Mobile Device Ransomware

Jenis serangan yang terakhir ada mobile device ransomware yang hanya menyerang perangkat seluler, khususnya smartphone Android.

Biasanya virus ini didapat dari dokumen atau aplikasi ilegal yang diunduh dari website tertentu.

Tetap tenang dan jangan panik ketika menjadi korban penyerangan ransomware, sebab ada beberapa cara mengatasi ransomware yang bisa anda terapkan.

1. Hiraukan Perintah Hacker

Cara mengatasi ransomware - inilah.com
Photo: iStockPhoto

Jika perangkat atau website diserang ransomware, hal pertama yang harus anda ingat adalah tidak mengikuti instruksinya atau membayar uang tebusan.

Alasannya, mereka sudah berhasil mengunci akses perangkat anda. Tidak menutup kemungkinan mereka telah menemukan data privasi yang bisa mereka gunakan untuk mengancam anda di kemudian hari.

Maka dari itu, jangan pernah menuruti perintahnya. Sebab dokumen yang telah terenkripsi bisa dipulihkan dengan decryptor.

2. Gunakan Antivirus

Selanjutnya jangan lupa untuk membersihkan perangkat dengan menggunakan antivirus ransomware.

Software ini cukup efektif menghilangkan ancaman virus yang masih aktif. Namun anda harus berhati-hati saat mengunduh software ini secara online.

Sebab banyak hacker yang menawarkan aplikasi antivirus dengan harga murah atau bahkan gratis untuk menipu para penggunanya.

Jadi pastikan software antivirus yang anda gunakan asli dari perusahaannya sendiri.

3. Download Decryptor Ransomware

Setelah perangkat terbebas dari serangan virus apapun, anda bisa mengembalikan file yang telah terenkripsi dengan menggunakan aplikasi Decryptor.

Aplikasi ini akan membantu anda untuk mengurai sandi enkripsi sehingga anda bisa membuka dokumen-dokumen kembali.

4. Lapor Serangan Virus ke Organisasi Anti Ransomware

Tidak menutup kemungkinan kalau hacker akan menyisipkan virus terbarunya sehingga tidak bisa dibuka aplikasi decryptor manapun.

Jika menjadi salah satu korbannya, anda bisa melakukan kasus ini ke nomoreransom.org untuk mengirimkan file dan pesan ancaman yang diterima.

Setelah itu, para pakar IT akan membantu menemukan decryptor yang tepat sehingga anda bisa mengakses kembali file tersebut.

Tips Mencegah Ransomware

Daripada menunggu menjadi korban serangan, sebaiknya ikuti 5 tips mencegah serangan ransomware ini sebelum terlambat.

1. Gunakan Software dan Fitur Keamanan

Tips pertama untuk mencegah ransomware yang efektif adalah dengan menginstal software antivirus yang mampu mendeteksi, menangkal, dan membersihkan virus.

2. Rutin Backup Data

Hacker umumnya menyerang file atau dokumen penting pengguna perangkat. Jika anda memiliki dokumen yang penting, alangkah baiknya untuk menyimpan data atau rutin melakukan backup data di cloud seperti Google Drive, OneDrive, dan lainnya.

3. Update Sistem Operasi Secara Rutin

Salah satu pemicu virus bisa masuk ke dalam perangkat karena sistem operasi yang digunakan masih versi jaman dulu yang rentan dengan berbagai serangan.

Untuk pengguna Windows, fitur auto update-nya memang sangat menyebalkan. Tapi demi kebaikan anda, sebaiknya buatlah jadwal check update sebulan sekali supaya sistem operasi yang digunakan adalah versi yang terbaru.

4. Hindari Email dan Website Mencurigakan

Sama seperti penipu, hacker tidak pernah kehabisan ide untuk menjebak calon korbannya untuk menginstal virus yang telah mereka siapkan.

Umumnya mereka menyebarkan jebakan virus ini melalui email spam dengan lampiran, link, dan pesan mencurigakan, atau melalui website dengan banyaknya iklan dan tombol-tombol mencurigakan.

Saat masuk ke dalam isi email maupun website jika anda mengidentifikasi adanya jebakan, segera tutup halaman tersebut dan hapus pesan itu di email anda.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button