Market

Inflasi Tinggi, 155.000 Pekerja di Inggris Mogok Kerja Minta Naik Gaji

Para pekerja di Inggris menggelar aksi mogok menyikapi kenaikan inflasi di negara tersebut yang menembus angka 10,1 persen. Sebanyak 155.000 pekerja mulai dari pekerja kereta api, jurnalis, pengacara hingga pekerja pos melakukan mogok kerja dan meminta kenaikan gaji.

Unite and Union yang merupakan serikat pekerja terbesar di The Black Country (julukan untuk Inggris) memiliki anggota 2,7 juta orang ini menyatakan ikut bergabung dengan para pekerja lainnya untuk mogok. Ini menjadi salah satu gelombang terbesar industri yang pernah Inggris alami sejak 1970-an. Ketika itu para pekerja juga melakukan aksi yang sama menyikapi kenaikan inflasi yang tinggi.

Para pekerja melakukan aksi mogok ini karena selama bertahun-tahun mereka tidak pernah mengalami kenaikan gaji padahal harga dan inflasi setiap tahun terus naik. Inflasi kali ini menjadi yang tertinggi selama 40 tahun yakni sebesar 10,1 persen pada bulan Juli lalu.

Sejumlah pihak memprediksi inflasi di Inggris bisa menembus 18 persen pada awal tahun 2023. Bahkan angka ini bisa lebih tinggi lagi hingga 22 persen jika harga gas tidak bisa terkendali.

Upah riil rata-rata pekerja di Inggris pada bulan April dan Juni jika memperhitungkan inflasi turun sebesar 3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Kondisi ini menjadi pukulan terbesar dalam 20 tahun, dimana upah pekerja tidak pernah naik.

Selain itu, rata-rata tagihan energi rumah tangga telah meningkat 54 persen. Peningkatan ini bisa mencapai 80 persen menjadi £ 3,549. Menurut perkiraan sebuah perusahaan riset, Auxilione tagihan rata-rata bisa mencapai £ 7.700 pada April depan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button