Ganda putra bulu tangkis Indonesia Muhammad Rayhan Fadillah/Rahmat Hidayat melakoni debut perdananya pada babak kualifikasi Indonesia Masters 2023 setelah promosi ke tingkat senior dan menghuni skuat Pelatnas PBSI.
Menghadapi pasangan Denmark Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, ganda putra yang baru seumur jagung itu takluk dua gim langsung 21-14, 21-13.
Rasmus/Federik sukses memaksa revans wakil Indonesia yang sebelumnya sempat takluk 21-19, 19-21 dan 21-12 pada turnamen Nantez International Challange 2022, Juni silam.
Usai laga, Rayhan/Rahmat mengaku masih demam panggung dengan Istora Senayan. Selain debut di turnamen BWF World Tour Series, Istora juga menjadi panggung perdananya Rayhan/Rahmat di kelas Super Series 500.
“Ini baru pertama kali ke timnas senior, terus kualifikasi terus adaptasinya juga harus bisa sendiri,” jawab Rayhan grogi saat dimintai tanggapan oleh awak media di Istora, Selasa (24/1/2023).
Pun pemain berusia 18 tahun juga mengaku kalau dirinya dan Rahmat memang menyimpan perasaan grogi atau demam panggung ketika tampil di hadapan ratusan badminton lovers yang memadati Istora.
“Iya masih demam panggung juga,” ujar dia.
Sejurus dengan Rayhan, Rahmat ikut mengamini kalau pertandingan di kelas Super Series 500 cenderung berbeda. Ia mengaku, ada beban mental yang tersimpan saat memasuki arena Istora Senayan.
“Ya pertandingan hari ini berjalan lancar enggak ada cedera ya. Kita tadi mainnya kurang siap sih untuk hari ini, dan musuh juga mungkin lebih siap. Tadi kita juga banyak mati sendiri sih sama baru pertama kali di Istora atmosfernya beda banget,” kata atlet berusia 19 tahun itu.
Walau gagal memperpanjang napas, Rayhan/Rahmat bertekad tampil lebih lebih di ajang berikutnya baik level senior maupun junior.
“Kita step by step aja sih yang ada di depan, bisa kita kejar. Kalau dari segi ranking 30 besar lah mudah-mudah bisa,” tandas Rahmat.
