Market

Indonesia Keluar dari MIT pada 2045, Sri Mulyani Bagi-bagi Solusi

Indonesia harus lebih serius untuk berbenah agar bisa lolos dari Middle-Income Trap (MIT) pada 2045. Namun perjuangannya tak mudah. Perlu kerja keras tim ekonomi.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, ekonomi Indonesia harus bisa tumbuh di atas 6 persen. Agar keluar dari MIT yang ditargetkan terjadi pada 2045.

“Untuk bisa keluar dari Middle-Income Trap, maka kita lihat pertumbuhan ekonomi Indonesia harus dipacu di atas 6 persen, tahun 2025 sampai 2029 harus mendekati 6 persen dan seterusnya mendekati 7 persen,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Selasa (30/5/2023).

Oleh karena itu, pemerintah menargetkan pertumbuhan Produk Nasional Bruto (PNB) untuk tahun 2023 sampai 2024 di angka 5,2 persen, kemudian untuk 2025 hingga 2029 di angka 5,9 persen. Untuk periode tahun 2030 sampai 2039, pemerintah menargetkan 6,9 persen, serta 2040 sampai 2045, pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi RI mencapai 5,1 persen agar mampu keluar dari MIT.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Bendahara Negara ini menetapkan kebijakan fiskal 2024 yang berfokus untuk mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Pada kebijakan fiskal 2024, kebijakan jangka pendek akan difokuskan untuk mengendalikan inflasi dengan menjaga stabilitas harga komoditas, menghapus kemiskinan ekstrem, menurunkan angka prevalensi stunting, serta meningkatkan investasi.

Sedangkan fokus kebijakan jangka menengah-panjang meliputi mengurangi ketimpangan SDM (Human Capital Gap), ketimpangan infrastruktur (infrastructure gap), dan ketimpangan institusional (institutional gap). Fokus kebijakan tersebut diharapkan mampu mengarahkan Indonesia menuju transformasi ekonomi.

“Untuk Fiscal Policy 2024, kami sampaikan tetap dengan tema untuk tujuan Indonesia menjadi negara maju dengan visi Indonesia 2045. Ranking GDP kita diharapkan naik dari posisi 16 ke 5 pada 2045, angka harapan hidup dari 71,9 sampai 75,5, tingkat pengangguran 5,5 persen ke 3 sampai 4 persen, dan kontribusi industri manufaktur yang dari 20,5 persen ke 26 persen,” ujar Sri Mulyani.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button