News

Indonesia Bersatu Koalisi Paling Konkret Hadapi Pemilu 2024

Indonesia Bersatu dianggap sebagai koalisi paling konkret dan realistis dalam menghadapi Pemilu 2024. Koalisi yang terdiri atas Golkar, PAN dan PPP menjadi gabungan parpol paling siap untuk menghadapi pemilu serentak yang bakal digelar kurang dari dua tahun ke depan.

Pengamat politik M Qodari mengatakan,  inisiatif pembentukan koalisi yang awalnya disebut Bertiga Bersatu sangat tepat. Apalagi komposisinya terdiri atas gabungan parpol nasionalis, Islam tradisional dan Islam modernis yang menjadi representasi pemilih.

“Saya melihat, kalau bicara 2024, yang paling konkret, paling nyata, adalah koalisi Bertiga Bersatu ini, Golkar, PAN dan PPP. Ini kan komposisi yang sempurna karena ada yang nasionalis Golkar, ada basis Islam tradisional PPP dan Islam modernis PAN,” kata Qodari, di Jakarta, Jumat (13/5/2022).

Indonesia Bersatu sepakat membangun kerja sama menghadapi Pemilu 2024. Kesepakatan ini tidak datang tiba-tiba tetapi melalui proses bertahap termasuk kajian.

Koalisi tiga parpol ini memiliki kekuatan  suara sah nasional mencapai 23,67 persen, melebihi ambang batas untuk mengusung capres-cawapres yakni 20 persen. Rinciannya Golkar meraih 12,31 persen, PAN dengan 6,84 persen dan PPP meraih 4,52 persen dari hasil Pemilu 2019.

“PR besar koalisi sudah diselesaikan dari sekarang karena yang paling rumit sebenarnya menyusun kerja sama partainya. Jadi kalau sudah bicara keluar seperti ini (konferensi pers) harusnya PR besarnya sudah selesai,” ujarnya.

Qodari melihat adanya dua ketum parpol yang menjadi anggota kabinet dalam koalisi tersebut justru memudahkan proses politik yang idealnya juga diikuti parpol-parpol lain. Kerja kabinet dengan adanya koalisi ini menjadi lebih fokus karena tidak lagi berkonsenterasi pada urusan politik menghadapi 2024.

“Mereka kan menjalankan ini dalam konteks kepartaian, harusnya tidak menjadi kendala. Malah bisa membantu untuk lebih konsenterasi karena PR besar (membentuk) koalisi sudah diselesaikan dari sekarang,” kata dia.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button