News

Hendri Satrio: Endorsement Jokowi Jadi Tak Laku Usai PDIP Deklarasi

Pengamat politik Hendri Satrio atau yang akrab disapa Hensat menyebut adanya perbedaan yang cukup signifikan saat sebelum dan sesudah Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan capres yang akan diusungnya untuk Pilpres 2024.

“Pertama adalah sebelum diumumkan oleh ibu Mega, siapa saja di-endorse oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), tapi begitu ibu Mega menetapkan pilihan, otomatis endorse-nya tidak laku, sudah dibuktikan bahwa pemegang tiket yang menentukan,” terang Hensat dalam diskusi Kedai Kopi bertajuk ‘Adu Ampuh Rencana Istana vs Rencana Rakyat’ di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).

Hal ini, tutur dia, patut diapresiasi, karena Megawati masih menjaga betul demokrasi yang ada, tidak ada lagi isu presiden tiga periode hingga penundaan pemilu. “Dan yang terpenting adalah Ibu Mega konsisten menetapkan demokrasi yang ada,” sambungnya.

Ia pun menceritakan bahwa pada 2004 lalu, jika Mega ingin menggunakan kekuasaan untuk merusak demokrasi tentu bisa saja dilakukan. “Tapi Ibu Mega lurus mempersilakan demokrasi berjalan di depannya dan akhirnya risikonya adalah pak SBY yang menang,” imbuh dia.

Hanya saja, Hensat menilai kepemimpinan Megawati dalam demokrasi seakan tidak bisa diikuti oleh Presiden Jokowi yang justru terlihat takut dan panik akan sosok pemimpin selanjutnya.

“Saya heran juga, yang pertama kenapa begitu panik terlihat untuk menentukan siapa pemimpin selanjutnya, karena Anies kan di peringkat ketiga di semua lembaga survei. Sampai pertemuan tadi malam itu juga kepanikan, tapi above all itu memang sorotannya secara tipis-tipis tidak melanggar konstitusi, tapi ngeri juga,” sambungnya.

Kengerian yang ia maksud berkaitan dengan hal yang diterjemahkan sebagai instruksi oleh aparat di bawah presiden, tentu Pemilu 2024 tidak akan berguna lagi. “Bagaimana kita meyakinkan bahwa itu tidak menganggap itu adalah intruksi oleh aparat, sulit. Kenapa? Karena semuanya mengarah kesana, bagaimana orkestrasi-orkestrasi itu terjadi,” tegasnya.

Diketahui, Presiden Jokowi kerap kali mengumbar endorsement kepada beberapa tokoh nasional. Setidaknya ada empat tokoh besar yang sudah mendapatkan endorsement Jokowi, mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Airlangga Hartarto dan Yusril Ihza Mahendra.

Jokowi memberi sinyal dukungan pada Ganjar lewat narasi ciri pemimpin memikirkan rakyat memiliki rambut putih. Pesan politik Jokowi itu disampaikan di hadapan para relawan dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Sabtu (26/11/2022).

Kemudian, Jokowi menyampaikan dukungan pada Prabowo sebagai capres 2024, pada November 2022 lalu. Ketika memberikan sambutan di acara HUT Perindo, Jokowi berkelakar bahwa pada 2024 merupakan tahun kemenangan Prabowo

Endorsement terhadap Prabowo ini ia perkuat dengan terus menggandeng mantan Danjen Kopassus itu dalam beberapa agenda kunjungan kerja. Seperti saat blusukan di Pasar Youtefa Lama Jayapura Papua, ia menggandeng Prabowo, setelah diajak meninjau lokasi foodestate Kabupaten Keerom Papua.

Prabowo juga diajak Jokowi ke Tabalong Kalimantan Selatan saat menghadiri Muktamar Rabithah Melayu-Banjar dan blusukan di pasar rakyat di wilayah tersebut. Bahkan saat lawatan ke Singapura Jokowi juga didampingi Prabowo.

Tidak hanya Prabowo, pada rangkaian kunjungan Jokowi di Jawa Tengah juga disertai oleh Prabowo, dan Ganjar Pranowo. Masyarakat kembali riuh dan menafsirkan kondisi ini dengan dukungan Jokowi pada Pilpres 2024.

Selain kepada Ganjar dan Prabowo, Jokowi juga pernah memberi sinyal dukungan pada Airlangga Hartarto sebagai pempimpin yang punya jam terbang yang tinggi. “Betul-betul pemimpin ke depan ini harus kita pilih yang memiliki jam terbang yang tinggi. Salah satu yang saya lihat, Bapak Airlangga Hartarto,” kata Jokowi di HUT ke-58 Partai Golkar, Jakarta International Expo pada Jumat (21/10/2022) lalu.

Terakhir, Jokowi juga memberikan endorsement kepada Ketua Umum Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra. Hal itu disampaikan Jokowi ketika menghadiri Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang di Pulo Gadung, Jakarta pada Rabu (11/1/2023).

Back to top button