News

Heboh Kabar Koalisi Besar, Golkar: Tak Harus dalam Konteks Pilpres 2024

Kabar mengenai akan adanya koalisi besar antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mencuat. KIB beranggotakan Partai Golkar, PAN, dan PPP, sedangkan KPP digawangi NasDem, Demokrat, serta PKS.

Meski begitu, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily justru meminta agar mencuatnya kabar koalisi besar itu tersebut tidak dipahami hanya dalam konteks jelang Pilpres 2024 semata.

“Gini ya kalau koalisi besar itu tidak harus dipahami dalam konteks menghadapi Pemilu 2024. Pemerintahan yang sekarang kan juga koalisi besar,” kata Ace di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2023).

Ace menjelaskan, Partai Golkar sendiri, selaku salah satu penggawa KIB, selama ini membangun komunikasi antarpartai pemerintah dalam beberapa hal. Upaya yang dilakukan melalui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ini meliputi agenda pemerintahan yang penting untuk dikomunikasikan.

Agenda pemerintahan itu antara lain mengenai Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja yang didukung pengesahannya oleh seluruh partai politik (parpol) pendukung pemerintahan.

“Jadi harus dilihat bukan hanya dalam pilpres 2024. Ya komunikasi pasti ada ya membicarakan tukar pikiran tentang 2024 pasti ada lah, namanya forum politik. Ya kita lihat saja dinamikanya,” ujar Ace menambahkan.

Diketahui, wacana koalisi besar kali pertama dikemukakan Ketua Umum Airlangga Hartarto selepas menghadiri acara buka puasa bersama Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Sabtu (25/3/2023).

Menurut Airlangga, koalisi besar memberikan keuntungan bagi Indonesia. Dia juga memberi isyarat agar khalayak menunggu kabar lebih lanjut perihal wacana itu.

Namun, beberapa hari setelah acara buka puasa bersama Partai NasDem, atau tepatnya Selasa (28/3/2023), Airlanggar menyebut, koalisi besar memerlukan pembahasan yang matang.

Dia juga menampik anggapan koalisi besar itu semata-mata perkara meleburkan KIB dengan KPP yang digawangi Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS.

“Ini bukan lebur-leburan. Kalau lebur-lebur kayak cendol aja. Jadi, kami perlu pembahasan lebih matang,” kata Airlangga.

Airlangga menegaskan kembali koalisi partai politik makin membesar akan makin baik. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu juga meyakini bahwa koalisi dengan skala besar sangat mungkin untuk diwujudkan.

“Saya bilang kami akan mendorong yang namanya koalisi besar. Koalisi besar itu ‘kan sangat memungkinkan, nah, tentu lebih besar lebih baik,” katanya.

Di sisi lain, Airlangga menegaskan, dirinya dan Golkar masih memiliki KIB untuk menanggapi komentar yang beredar bahwa mereka sebaiknya bergabung ke KPP.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button