Tuesday, 02 July 2024

Hasto Sebut Pancasila Jawaban Atas Struktur Dunia yang Tidak Adil

Hasto Sebut Pancasila Jawaban Atas Struktur Dunia yang Tidak Adil


Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menilai Pancasila telah terbukti menjadi falsafah, pemersatu bangsa, dan menjadi jiwa bangsa. Dia meyakini bahwa Pancasila telah menjadi jawaban atas struktur dunia saat ini yang cenderung tidak adil.

“Pancasila terbukti menjadi falsafah, pemersatu bangsa, dan menjadi jiwa bangsa. Pancasila juga menjadi jawaban atas struktur dunia yang tidak adil,” kata Hasto mewakili Megawati dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Pancasila, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (1/6/2024).

Melalui Pancasila, Presiden Pertama RI Ir. Soekarno atau Bung Karno memperjuangkan suatu tatanan dunia baru yang bebas dari imperialisme dan kolonialisme.

Hasto pun menyebut hal ini terbentuk akibat feodalisme, liberalisme, kapitalisme, hingga komunisme, semua memiliki sejarah penjajahan.

“Sesuatu hal yang ditentang oleh Bung Karno selama hidupnya. Pancasila dalam visi geopolitik ini sangat penting. Dengannya, Indonesia bertekad menjadi taman sari dunia,” ujarnya.

Sebagai informasi, Presiden Kelima RI sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri akan menghadiri Hari Lahir Pancasila yang jatuh pada Sabtu (1/6/2024) di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berdasarkan siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (31/5/2024), Megawati tiba di Kabupaten Ende pada hari ini sekitar pukul 13.50 WITA.

Putri Bung Karno ini terlihat disambut meriah oleh masyarakat Kabupaten Ende. Sejumlah anak sekolah dari SMA Katolik Santo Petrus pun berteriak histeris menyambut kehadiran Megawati di bandara.

Tarian selamat datang Toja Pala dari anak-anak turut menyambut kehadiran Megawati. Kemudian, dia dikalungi selendang khas Ende oleh Penjabat Bupati Ende Agustinus G Ngasu.

Setelah prosesi penyambutan, Megawati bersama rombongan pun akan menuju ke Rumah Pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Kabupaten Ende.

Saat keluar Bandara H. Hasan Aroeboesman untuk menuju lokasi selanjutnya, Megawati sempat dihadang oleh masyarakat Ende yang telah menunggu di pintu keluar. Mereka berebut untuk bersalaman dengan Putri Bung Karno itu.