Sumber daya alam yang tersebar di Indonesia memiliki keragaman, salah satunya adalah emas. Secara data dari United States Geological Survey (USGS) 2022, Indonesia memang bukan penghasil emas terbesar di dunia, melainkan Australia yang memiliki cadangan emas hingga 8.400 ton.
Indonesia hanya memiliki cadangan emas sebanyak 2.600 ton. Kendati demikian, Indonesia masih menduduki peringkat ke-6 dalam daftar negara dengan cadangan emas terbesar di dunia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat Indonesia memiliki tambang emas dengan luas total 1.181.071,52 hektare (ha) yang tersebar di 25 provinsi. Berikut beberapa daerah yang memiliki tambang emas terbesar di Indonesia:
1. Tambang Emas Freeport, Papua
Dikelola oleh PT Freeport Indonesia, tambang emas Freeport memiliki luas area mencapai 90.360 hektare di Papua. Perusahaan joint venture antara Freeport-McMoran dan PT Industri Asahan Alumunium Persero (Inalum) ini, merupakan tambang penghasil konsentrat emas terbesar di Indonesia.
Selain menghasilkan emas murni, PT Freeport juga memproduksi konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan perak yang diekspor ke pasar luar negeri. Berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang berlaku, PT Freeport telah beroperasi sejak tahun 1972 hingga 2041 mendatang.
Data per akhir tahun 2022, Freeport memiliki sisa cadangan emas sebanyak 650 ton kemudian pada semester pertama tahun 2021 berhasil memproduksi konsentrat dengan kandungan emas sebanyak 18 ton.
Menurut Kementerian ESDM, pada 2021 Freeport memproduksi 1,37 juta ons emas dan 1,33 miliar pon tembaga. Bahkan mereka menaikkan produksi menjadi 1,59 juta ons emas dan 1,6 miliar pon tembaga pada 2022.
Untuk tahun 2023, target Freeport ditingkatkan lagi menjadi 1,8 juta ons emas dan 1,7 miliar pon tembaga.
2. Tambang Emas Martabe, Sumatera Utara
Menduduki posisi kedua, Sumatera Utara memiliki tambang emas seluas 130 hektare yang dikelola oleh PT Agincourt Resources. Per akhir tahun 2020, tercatat tambang emas Martabe memiliki jumlah cadangan emas sebesar 135 ton.
Sudah beroperasi sejak tahun 2021, tambang emas Martabe memiliki tingkat endapan sulfidasi tinggi dengan proses pengolahan menggunakan metode Carbon-in-Leach (CIL) yang merupakan metode lebih mahal dan efektif daripada metode Heap Leach.
Tambang emas ini memiliki kapasitas pabrik pengolahan mencapai enam juta ton bijih per tahun dan mampu memproduksi hingga 10 ton emas per tahunnya dengan sisa umur tambang (life of mine/LOM) selama 14 tahun.
3. Tambang Emas Toka Tindung, Sulawesi Utara
Termasuk salah satu daerah penghasil emas terbesar di Indonesia, Sulawesi Utara memiliki tambang emas Toka Tindung. Tambang emas yang sudah beroperasi sejak 2009 ini merupakan milik PT Archi Indonesia Tbk, melalui dua anak usahanya PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya.
Tambang emas Toka Tindung memproduksi emas untuk pertama kali di tahun 2011 dengan memiliki cadangan emas mencapai 122 ton per akhir tahun 2020 lalu.
Dikutip dari Laporan Kegiatan Eksplorasi PT Archi Indonesia Tbk, tambang emas Toka Tindung terdiri dari dua Kontrak Karya panjang yang meliputi wilayah total seluas 39.817 hektare yang terbentang di Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Per tahun 2021, tambang emas Toka Tindung memiliki pabrik pengolahan berkapasitas sekitar 4 juta ton bijih per tahun dan mampu memproduksi sekitar 7 hingga 8 ton emas setiap tahunnya.
Bahkan, menurut PT Archi, mereka memiliki potensi untuk menemukan tambahan cadangan emas antara 5-13 juta ons atau 150-400 ton dalam lima tahun mendatang.
Tambang emas ini juga memiliki target untuk meningkatkan kapasitas pabrik hingga 8 juta ton.
4. Tambang Emas Tujuh Bukit, Jawa Timur
Jawa timur memiliki tambang emas Tujuh Bukit dengan total luas sekitar 4.998 ribu hektare di area hutan produksi di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi.
Tambang emas Tujuh Bukit ini dimiliki oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk dan dikelola PT Bumi Suksesindo yang beroperasi pertama kali tahun 2016.
Tambang emas Tujuh Bukit memiliki cadangan emas bersulfidasi tinggi mencapai 22 ton per akhir tahun 2020 dan memproduksi sebanyak 1,7 ton emas pada semester pertama tahun 2021.
5. Tambang Emas Gosowong, Maluku Utara
Tambang emas terbesar di Indonesia selanjutnya adalah tambang emas Gosowong yang dimiliki oleh PT Indotan Halmahera Bangkit dan PT Aneka Tambang, serta dioperasikan oleh PT Nusa Halmahera Minerals.
Menempati area sekitar 29 ribu hektare, tambang emas ini berlokasi di Kabupaten Halmahera Utara. Untuk mengolahnya, tambang emas ini melakukan penambangan dengan sistem pertambangan bawah tanah dan memiliki cadangan emas sekitar 9 ton per akhir tahun 2020.
Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.
Beri Komentar (menggunakan Facebook)