Hangout

Hasil Survei: 63 Persen dari 119 Pasangan Menikah Pilih Tunda Punya Anak

Setelah menikah, babak baru yang akan dihadapi oleh pasangan adalah soal memiliki anak. Ternyata, tidak sedikit pasangan yang memilih tunda punya anak.

Pasangan pun disarankan untuk berdiskusi terlebih dahulu soal jumlah anak yang akan dimiliki. Kemudian, berapa jarak usia antara anak pertama dan kedua. Kemudian, nilai-nilai dan pola asuh anak juga harus dipikirkan.

Memiliki anak bukan sebuah hal yang mudah apalagi sederhana. Semua harus dipersiapkan dengan matang mulai dari finansial, emosional, dan paling penting adalah psikologis dari istri maupun suami.

Usia istri serta kesehatan reproduksinya dan suami juga jadi faktor penentu keberhasilan memiliki anak. Tidak hanya itu, ada pula pasangan yang memutuskan untuk menunda punya anak setelah menikah.

“Penundaan itu ada beberapa tujuan, memang ingin menunda punya anak, ada yang ingin memberi jarak punya anak, ada juga yang tidak ingin punya anak. Berbagai macam kebutuhan,” ujar dr. Yassin Yanuar MIB, SpOG-KFER, MSc., seperti yang dari siaran pers teman bumil, Jakarta, Sabtu, (25/12/2021).

Keputusan rentang waktu untuk menunda punya anak setelah menikah sendiri amat beragam pada setiap pasangan.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Teman Bumil dan Populix, 63 persen dari 119 pasangan ingin tunda punya anak selama 10-12 bulan, 16 persen selama 4-6 bulan, 11 persen selama 0-3 bulan, dan 10 persen 7-9 bulan.

Alasannya pun berbeda-beda, ada yang ingin hidup berdua dulu, belum siap secara finansial, ingin fokus berkarier, ingin melanjutkan pendidikan, dan lain sebagainya.

Kenalan dan Orang Tua yang Sering Memberikan Tekanan kepada Pasangan yang Tunda Punya Anak

Saat ditanyakan kepada 119 partisipan survei yang memutuskan untuk menunda punya anak setelah menikah, sebanyak 33 persen mengaku mendapatkan tekanan sosial akibat keputusan yang dibuat.

Paling banyak, kenalan seperti tetangga, teman di media sosial, dan lain-lain, yang memberikan tekanan kepada mereka, yaitu sekitar 38 persen.

Sedangkan, orang tua dari pihak istri dan mertua menduduki posisi kedua dan ketiga sebagai kelompok yang sering memberikan tekanan atas keputusan mereka, yaitu senilai 31 persen dan 15 persen.

Bernadette Andika Gitawardani, 27, mengaku mendapatkan wejangan dari orang tuanya terkait keputusannya dan suami untuk menunda punya anak setelah menikah.

Sang Ibu mengingatkannnya untuk tidak menunda punya anak terlalu lama karena khawatir Bernadette mengalami kehamilan berisiko akibat faktor usia.

Ia pun takut ketika cucunya nanti belum lulus mengenyam pendidikan, Bernadette dan suami sudah keburu pensiun.

Meski begitu, Bernadette dan 64 persen partisipan survei yang memilih menunda punya anak mengaku tidak merasa stres mendapatkan tekanan sosial karena keputusan yang diambil bersama pasangan.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Mia Umi Kartikawati

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.
Back to top button