Saturday, 29 June 2024

Hasil Riset: Ganti Pola Makan Sehat Bisa Tambah Usia hingga 13 Tahun

Pola Makan

Penelitian yang dirilis oleh jurnal PLOS Medicine (2022) menyatakan bahwa ketika seseorang mengganti pola makan saat usia muda, bisa menambah usia hingga 13 tahun.

Jurnal ini menciptakan model hubungan yang terjadi antara umur panjang pria atau perempuan jika mereka mengganti pola makan seutuhnya.

Dari diet yang berfokus pada daging merah dan makanan olahan ke diet yang berfokus pada lebih banyak buah dan sayuran, juga biji-bijian.

Hasilnya menunjukan, jika perempuan mulai makan secara optimal pada usia 20, dia bisa meningkatkan umurnya lebih dari 10 tahun. Sedangkan untuk pria yang makan makanan yang lebih sehat dari usia 20 bisa menambah 13 tahun dalam hidupnya, seperti inilah.com kutip dari nodokter di Jakarta, Rabu, (09/03/2022).

Tidak hanya itu, studi ini juga menunjukan bahwa diet sehat bisa memperpanjang umur orang dewasa yang lebih tua. Jika mulai pada usia 60, perempuan masih bisa meningkatkan umurnya delapan tahun.
Sedangkan pria bisa menambah hampir sembilan tahun dalam hidup mereka.

Pola makan nabati ini bahkan dapat bermanfaat bagi orang berusia 80 tahun. Pria dan wanita dapat memperoleh sekitar 3,5 tahun kehidupan ekstra dari perubahan pola makan.

Penelitian dari Jurnal PLOS Medicine ini tentunya bukan yang pertama kali membuktikan hal yang sama. Riset dari Global Burden of Disease misalnya, juga mencari kesimpulan serupa yaitu hubungan antara pola makan dan lama usia hidup.

Umur lebih panjang ditemukan dari mereka yang makan lebih banyak kacang-kacangan, seperti walnut, almond, pecan, dan pistachio.

Berikut adalah rekomendasi tiga makanan sehat yang bisa Anda konsumsi:

1. Lebih Banyak Konsumsi Biji-bijian

Kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung lebih dari sekadar protein. Makanan jenis ini mengandung lemak sehat, vitamin, mineral dan antioksidan fitokimia.

Semua kandungan tersebut terbukti bisa mengurangi risiko penyakit kronis seperti jantung, diabetes dan ginjal.

2. Kurangi Konsumsi Daging Merah dan Olahannya

Makan lebih sedikit daging merah dan olahan seperti bacon, sosis, dan daging deli yang diawetkan juga dikaitkan dengan umur yang lebih panjang. Itu karena makanan-makanan ini punya bahan yang bisa meningkatkan risiko jantung koroner dan kanker usus.

Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah mengkategorikan daging merah dan olahannya sebagai bahan makanan karsinogenik sejak tahun 2015.

3. Konsumsi Protein Nabati

Mengganti daging merah dan olahannya dengan unggas tanpa lemak, ikan, dan protein nabati adalah salah satu cara untuk memperbaiki pola makan dengan cepat.

Protein nabati bisa Anda temukan dalam kedelai (edamame), buncis, kacang polong, tahu, dan tempe. Beberapa sayuran, seperti brokoli, juga mengandung kadar protein yang lebih tinggi.

Sebuah studi tahun 2020 yang melibatkan 37.000 orang Amerika paruh baya menemukan mereka yang makan paling banyak protein nabati 27 persen lebih rendah risikonya untuk tutup usia.

Redaktur, traveller, penikmat senja, musik, film, a jurnalist, content creator enthusiast, food lovers, a mom who really love kids. Terus belajar untuk berbagi dan bersyukur dalam jalani hidup agar bisa mendapat berkah.