News

IMM Soroti Efek Sistemik Kenaikan Harga BBM

Kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dinilai memiliki efek sistemik terhadap melonjaknya harga pangan dan merosotnya daya beli.

Hal itu menjadi sorotan dalam demo menentang kenaikan harga BBM oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (19/9/2022).

Mungkin anda suka

Terpantau, demonstran yang berjumlah puluhan orang tiba di lokasi sekitar sekitar pukul 16.15 WIB. Pengunjuk rasa langsung menyuarakan aspirasi melalui orasi secara bergantian.

“Kenaikan harga BBM memberikan dampak domino bagi rakyat. Bahan pokok naik karena BBM sangat fundamental dan dampak penurunan daya beli masyarakat,” kata salah satu peserta demo saat berorasi.

Lebih lanjut, sang demonstran menyebut, kenaikan harga itu bukan solusi atas masalah yang dihadapi pemerintah menyangkut kian besarnya anggaran untuk BBM bersubsidi.

Sebab, pembengkakan anggaran tersebut disebabkan oleh banyaknya orang-orang mampu yang menerima BBM bersubsidi. Sehingga perlu adanya pembatasan bagi penerima BBM bersubsidi.

“Filterisasi target BBM bersubsidi,” ujar demonstran di atas mobil komando.

Terkait situasi di lokasi, kedua lajur di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, tetap dibuka meskipun ada demonstrasi.

Sebelumnya, Kapolres Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan sebanyak 1.600 personel diturunkan untuk mengawal unjuk rasa di sejumlah titik.

Sebelumnya, pemerintah menaikkan harga BBM subsidi Pertalite menjadi Rp10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. Kenaikan juga terjadi pada BBM subsidi solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Kemudian, untuk Pertamax, naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button