Market

Harga Set Top Box Melambung, DPR Minta Atur Mekanisme Pasar

Rabu, 23 Nov 2022 – 15:58 WIB

Pedagang menjual STB di Pasar Kebayoran, Jakarta.

Pedagang menjual STB di Pasar Kebayoran, Jakarta, Jumat (4/11/2022). (Foto: Inilah.com/Agus Priatna)

Pemerintah dinilai tak dapat menyalahkan pengusaha seiring melambungnya harga Set Top Box atau STB akibat pemberlakuan Analog Switch Off (ASO) sejak 2 November 2022. Pemerintah diminta turut mengatur mekanisme pasar.

“Soal STB hari ini (menjadi) barang permintaan di pasar, harga tinggi. Pada dasarnya produsen diminta jual (sesuai) harga yang kita mau, seperti saat pandemi COVID-19 di mana tes PCR harga maksimumnya ditentukan pemerintah. Ini tinggal political will (kemauan politik)!” kata Anggota DPR Komisi I Fraksi PDI Perjuangan, Junico BP Siahaan di Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Untuk menentukan harga maksimum, menurutnya, perlu ada tekanan dari Kementerian Perdagangan (kemendamg) dengan mendorong pemerintah mengatur mekanisme pasar STB. “Dulu sebelum memulai, harga STB murah, sekarang harganya demam tinggi,” ujar pria yang akrab disapa Nico Siahaan.

Ia pun akan menyampaikan persoalan ini ke Menko Perekonomian, terutama terkait jeritan masyarakat yang tidak mampu beli STB sementara mereka juga tidak masuk keluarga prasejahtera untuk mendapat bantuan STB.

“Ini pengusaha manfaatkan kondisi. Tapi, pemerintah enggak bisa salahkan pengusaha. Harusnya diperkirakan jarak jauh sosialisasinya,” papar dia.

Wakil Ketua Bidang Regulasi Pemerintah Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel) Joegianto mengakui ada kenaikan harga Set Top Box pada saat pengumuman penghentian TV analog ke TV Digital November 2022.

“Ketika canangkan Analog Switch-Off  ASO punya dampak gede yaitu masyarakatnya panik pada beli ke toko yang rentan ada kesempatan menaikkan harga,” kata dia saat dialog secara virtual.

Ia menjelaskan, saat itu kenaikan harga hanya terjadi pada toko-toko offline sedangkan toko online terpantau stok dan harganya stabil. Terkait kenaikan harga, pihaknya tidak punya kewenangan mengintervensi.

Lagi pula, sudah sejak lama penjualan STB lesu karena ketidakjelasan perpindahan ke TV Digital. “2019-2020 pernah Polytron menyentuh harga Rp600.000 sekarang tidak sampai artinya itu turun,” jelas dia.

Ia mendorong masyarakat menggunakan STB untuk dapat menikmati siaran TV secara jernih. Namun ia mengakui ada dilema ketika masyarakat belum bisa membeli STB. “Ada bantuan pemerintah ke keluarga tidak mampu dan tidak rata kiri dan kanan itu dilema,” katanya.

Adapun stok STB satu produsen saja ditargetkan produksinya mencapai 700 ribu itu hanya Polytron. Saat ini produksi baru mencapai 200 ribu dengan kapasitas produksi 3000 per hari. “Stok melimpah, ada 34 produsen dan setiap produsen mengeluarkan 3 jenis produk STB,” katanya.

Sementara Sekretaris Jenderal Gabel Daniel Suhardiman sangat mendukung ASO. “Sudah siap sejak awal, konversi digital bukan hal baru karena didengungkan sejak lima tahun lalu. Pemerintah sudah iklan,” katanya.

Dia memastikan TV saat ini sudah pro digital dan hanya TV model lama yang harus diganti dengan model TV baru agar dapat digunakan.

Pedagang STB LTC Glodok di Lantai 2, Yuli menjelaskan ada kenaikan harga STB dari sebelum dimatikan TV Analog hingga total dimatikan di Wilayah Jabodetabek. “Harga sudah naik,” katanya. Ia mengungkapkan harga STB merek Piolinne saat ini dijual Rp230 ribu dari harga Rp158 ribu.

Pedagang lain, Toko SE Elektronik lantai 2 LTC Glodok mengungkapkan, merek Matrix dijual Rp270 ribu dari sebelumnya Rp175 ribu. “Waktu pengumuman (TV Analog dimatikan) barang sempat langka dari sananya udah naik,” ungkap dia.

Di toko lain harga STB merek Luby dibanderol Rp300 ribu, dan Tanaka Rp240 ribu.

Padahal, Rekomendasi Harga Set Top Box TV Digital Resmi dari Kominfo, rinciannya sebagai berikut:

  1. Advan DVB-10KK harga Rp160.000
  2. Aldo STB 03 harga Rp170.000
  3. CBM SEI130LN harga Rp150.000
  4. Erza Genesis harga Rp160.000
  5. Evercoss STB1 harga Rp160.000
  6. Evercoss STB Mini harga Rp170.000
  7. Evenix H-1 harga Rp189.000
  8. Freebox H-1 harga Rp150.000
  9. Goldstat Sonic harga Rp189.000
  10. Goldstat Revo harga Rp160.000
  11. Iota Omega harga Rp175.000
  12. Luby Digitant harga Rp160.000
  13. Matrix Apple DVB-T2 Kuning harga Rp180.000
  14. Matrix CH-77 harga Rp175.000
  15. Myvo Star-01 harga Rp185.00
  16. Noise Diamond harga Rp179.000
  17. Pioline DVB-T2 harga Rp158.000
  18. Tanaka T2 harga Rp182.000
  19. Tanaka T2 Sniper harga Rp160.000
  20. Tanaka T2 Jurassic harga Rp190.000
  21. Tanaka T-21 New Sakura harga Rp125.00
  22. Venus Brio harga Rp155.000.
  23. Welhome Crown harga Rp170.000.
  24. Winasat HD-88 N harga Rp160.000

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button