News

Harga Kedelai Mahal, Warga Depok Terpaksa Tunda Pernikahan

Tingginya harga kedelai tak hanya menjadikan para perajin tempe mogok produksi tapi juga membuat seorang warga Depok terpaksa menunda pernikahannya.

Kondisi ini dialami oleh Yuti Haryanto (26) warga RT 03/01 Tugu Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat. Yuti bersama calon istrinya sepakat menunda pernikahan karena uang tabungannya terpaksa dialihkan untuk membeli kedelai sebagai bahan baku pembuatan tempe.

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai perajin tempe ini terpaksa menunda pernikahannya karena terkendala biaya. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ia harus merogoh kocek dari uang yang sudah ditabung.

“Iya, padahal sudah ada rencana menikah dalam waktu dekat. Tapi terpaksa harus ditunda terlebih dahulu,” katanya.

Menurutnya, pernikahan yang sudah direncanakan bersama sang kekasih dalam waktu dekat ini harus ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Sampai usahanya diyakini kembali lancar tidak ada kendala.

“Saat ini juga saya menjalani usaha sendiri, tidak punya karyawan. Semua dikerjakan sendiri,” jelasnya.

Dalam usahanya, Yuti hanya seorang diri memproduksi sekaligus mengantar tempe ke pasar dan pelanggan. Dengan cara itulah ia bisa menghemat biaya produksi dan menekan biaya pengeluaran.

Dirinya berharap kepada pemerintah agar segera mengatasi tingginya harga kedelai. Sehingga ia bisa kembali menabung untuk melangsungkan pernikahannya.

“Saya harus menabung lebih ekstra jika harga kedelai terus-terusan seperti ini,” tambahnya.

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Anton Hartono

Jurnalis yang terus belajar, pesepakbola yang suka memberi umpan, dan pecinta alam yang berusaha alim.
Back to top button