Market

Harga Emas Terangkat US$11,20 Didukung Penurunan Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS

Kamis, 27 Okt 2022 – 06:00 WIB

Harga Emas Dolar AS

Mungkin anda suka

(foto: The Economic Times)

Harga emas kembali menguat pada akhir perdagangan Rabu (26/10/2022) atau Kamis (27/10/2022) pagi WIB, memperpanjang keuntungan untuk sesi kedua berturut-turut didukung penurunan dolar AS dan imbal hasil obligasi AS karena data ekonomi yang melemah memperkuat pandangan bahwa The Fed akan memperlambat laju kenaikan suku bunganya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terangkat US$11,20 atau 0,68 persen menjadi ditutup pada US$1.669,20 per ounce, setelah diperdagangkan di kisaran tertinggi US$1.679,40 dan terendah US$1.653,80.

Emas berjangka terkerek US$3,90 atau 0,24 persen menjadi US$1.658,00 pada Selasa (25/10/2022), setelah tergelincir US$2,20 atau 0,13 persen menjadi US$1.654,10 pada Senin (24/10/2022), dan melonjak US$19,50 atau 1,19 persen menjadi US$1.656,30 pada Jumat (21/10/2022).

Dolar merosot pada perdagangan Rabu (26/10/2022), karena data ekonomi AS yang lemah baru-baru ini memicu spekulasi bahwa The Fed mungkin kurang agresif dalam menaikkan suku bunganya. Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS itu terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 1,13 persen menjadi 109,7010.

Pelemahan dolar terjadi setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun yang dijadikan acuan terus merosot dari tertinggi multi-tahun minggu lalu di 4,338 persen, dan terakhir turun empat basis poin menjadi 4,0317 persen. Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga mendukung emas.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan Rabu bahwa penjualan rumah baru AS turun 10,9 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 603.000 pada September, dari revisi 677.000 pada bulan sebelumnya. Ini agak membatasi pertumbuhan emas.

Namun demikian, p​​​​​​rospek jangka pendek untuk emas tetap lemah, dengan pasar memperkirakan peluang hampir 100 persen untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin oleh The Fed pada November. Tetapi, tekanan pada logam kuning agak mereda minggu ini, di tengah taruhan bahwa penurunan ekonomi yang nyata dapat memaksa The Fed untuk melunakkan sikap hawkish-nya.

Ekspektasi bahwa bank sentral akan memberlakukan kenaikan suku bunga yang lebih kecil pada Desember meningkat di sesi terakhir setelah laporan Wall Street Journal menyatakan bahwa Fed sedang mempertimbangkan langkah tersebut.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 13,7 sen atau 0,71 persen, menjadi ditutup pada US$19,486 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik US$42,80 atau 4,65 persen, menjadi ditutup pada US$962,50 per ounce. [tar]

Beri Komentar (menggunakan Facebook)

Back to top button